Hadiah Speaker Murottal untuk Santri Tunanetra
Yogyakarta. Rabu (8/5) lalu, PPPA Daarul Quran Yogyakarta mendistribusikan speaker murottal untuk santri tunanetra bersama Yayasan Kesejahteraan Tunanetra Islam (YAKETUNIS) yang berlokasi ini Jl. Parangtritis No.46, Mantrijeron, Kec. Mantrijeron, Kota Yogyakarta. Penyaluran ini merupakan realisasi dari program kemaslahatan BPKH RI yang bermitra bersama PPPA Daarul Quran di beberapa wilayah di Indonesia. Program kemaslahatan ini merupakan bentuk komitmen Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) yang diluncurkan sejak tahun 2018 untuk turut serta dan mengambil peran dalam mengatasi problematika umat.
YAKETUNIS merupakan yayasan sosial yang telah berdiri sejak 1964 oleh Bapak Supardi Abdul Shomad untuk menaungi para penyandang disabilitas netra dari seluruh Indonesia agar memperoleh pendidikan yang inklusif, layak, dan setara. Tentu, dalam hal ini tidak hanya inklusif dalam hal pendidikan umum melainkan juga Islam. YAKETUNIS mengharapkan para santri tunanetra yang berada di bawah binaannya, memiliki keseimbangan kompetensi dari segi intelektualitas maupun spiritualitas. Hal ini dibuktikan dengan pendirian SLB dan MTs yang telah meluluskan ratusan siswa tunanetra, bahkan mengantarkan mereka hingga sarjana dan pascasarjana dari berbagai perguruan tinggi di Yogyakarta. Tidak hanya itu, YAKETUNIS juga telah berhasil menerbitkan Al-Qur’an Braille hingga edisi ke-4 yang disahkan pada tahun 2022 lalu.
Acara dibuka langsung oleh Bapak Wiyoto selaku sekretaris yayasan, kemudian dilanjutkan dengan sambutan oleh Pimpinan Perwakilan PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta, yakni Ustadz Maulana Kurnia Putra. Sebelum dimulai proses penyaluran, ada persembahan penampilan musik yang sudah dipersiapkan oleh 3 santri YAKETUNIS. Dari penampilan tersebut, menunjukkan bahwa keterbatasan tidak menghalangi mereka untuk belajar keterampilan, termasuk dalam hal ini alat musik, sebagaimana orang pada umumnya.
Susunan acara selanjutnya yaitu pelatihan penggunaan speaker murottal. Speaker ini telah dilengkapi dengan headset dan flashdisk, serta database murottal 30 juz Al-Qur’an. Ada 28 santri tunanetra penerima manfaat yang berasal dari jenjang SLB, MTs dan sarjana. Seusai sesi pelatihan, acara dilanjutkan dengan penyerahan simbolis dan foto bersama. Ibu Aminah selaku pendamping santri menuturkan, bahwa speaker murottal ini sangat bermanfaat untuk adik-adik dalam belajar dan menghafalkan Al-Qur’an. Bahkan kegiatan belajar dan menghafal Al-Qur’an ini menjadi rutinitas wajib yang harus dijalankan oleh seluruh santri setiap ba’da maghrib. Beberapa santri ada yang telah berhasil menghafal 5 juz Al-Qur’an. Tentu, ini merupakan sebuah prestasi yang membanggakan bagi yayasan dan orang tua santri. Harapannya adanya speaker murottal ini dapat meningkatkan motivasi dan semangat mereka, serta menjadi teman terbaik dalam menghafal Al-Qur’an.
Melalui program penyaluran ini, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) bersama PPPA Daarul Qur’an selaku mitra strategisnya kian menunjukkan eksistensi dan komitmennya untuk menjadi penggerak pendidikan Al-Qur’an yang inklusif. Salah satu gerakan yang diprakarsai yaitu Gerakan Tuli Mengaji yang telah diresmikan pada 27 Maret lalu. Adanya dukungan dari BPKH terhadap gerakan pendidikan Al-Qur’an untuk disabilitas ini diharapkan menjadi titik awal perkembangan pendidikan Al-Qur’an yang inklusif secara lebih masif. Tentu, kolaborasi bersama berbagai pemangku kepentingan juga sangat diperlukan, sehingga tercipta kesetaraan dalam memperoleh akses pembelajaran Al-Qur’an untuk seluruh umat muslim tanpa terkecuali.