Tuli Mengaji Adalah Komitmen PPPA Daarul Qur’an Sejak 2021

Tuli Mengaji Adalah Komitmen PPPA Daarul Qur’an Sejak 2021

Tuli Mengaji Indonesia adalah program yang diinisiasi oleh LAZNAS PPPA Daarul Qur’an Perwakilan DI. Yogyakarta sejak Desember 2021. Awalnya, beberapa Muslim Tuli di Yogyakarta meminta dukungan program dan kelas pembelajaran Al-Qur’an dan fikih ibadah. Saat itu, panduan Al-Qur’an Isyarat dari LPMQ Kementerian Agama RI masih belum paripurna proses penyusunannya. Namun, pengajaran Al-Qur’an Isyarat di Tuli Mengaji sudah mulai menggunakan hijaiyah isyarat yang dikembangkan LPMQ. 

Pada paruh kedua 2022, komunitas Muslim Tuli Yogyakarta (MULIA) terbentuk dan mulai menggagas kegiatan membaca dan menulis Al-Qur’an Isyarat dengan sistem talaqqi menggunakan Iqro’ dan Al Qur’an difasilitasi oleh PPPA Daarul Qur’an DI. Yogyakarta. Santri tuli belajar huruf hijaiyah satu per satu, diselingi penulisan ayat di papan, yang menjadi landasan populer untuk memperjuangkan inklusivitas dakwah Al-Qur’an. Program Tuli Mengaji pun terus digelar sebulan sekali sampai sekarang.

Menjelang Hari Santri pada 22 Oktober 2022, PPPA Daarul Qur’an DI. Yogyakarta mengukuhkan pengajar (trainer) Al Qur’an Isyarat untuk wilayah Yogyakarta, ini adalah langkah dan ikhtiar membentuk fondasi struktural kelas Tuli Mengaji dengan metode standar LPMQ. Hal ini memperlihatkan komitmen PPPA Daarul Qur’an DI. Yogyakarta untuk mendukung keberlanjutan program karena masih adanya jurang (gap) yang sangat lebar antara jumlah Muslim Tuli dan kondisi akses dakwah pendidikan Al-Qur’an Isyarat.

Pada awal tahun 2023, program Tuli Mengaji yang biasanya diselenggarakan di PPPA Daarul Qur’an DI. Yogyakarta pun meluas ke Magelang dengan kelas rutin setiap Minggu di Rumah Marhaba di Muntilan, Magelang. Mereka mengkombinasikan pendidikan Al-Qur’an Isyarat dan kajian-kajian keislaman kontemporer.

Pada 25 Februari 2024, di kantor PPPA Daarul Qur’an DI. Yogyakarta, rapat koordinasi penyusunan kurikulum pembelajaran Al-Qur’an untuk komunitas Muslim Tuli Yogyakarta (MULIA) pun digelar. Rapat koordinasi ini dihadiri langsung oleh para trainer atau pengajar Al-Qur’an dari PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta, MULIA, PLD UIN Sunan Kalijaga, dan MPKS Muhammadiyah. Tuli Mengaji yang sudah menjadi salah satu fokus program PPPA Daarul Qur’an DI. Yogyakarta sangat diseriusi karena meskipun isu inklusivitas dan kesetaraan menjadi fokus Pembangunan dalam SDG’s 2020, namun belum ada perhatian khusus untuk pembelajaran isyarat Al-Qur’an bagi kaum tunarungu dari pemerintah atau pihak berwenang lainnya. 

Beberapa kompetensi yang diharapkan dari kurikulum Tuli Mengaji dapat dicapai meliputi kompetensi Al-Qur’an yang mencakup kemampuan membaca isyarat Al-Qur’an, menulis huruf arab dan ayat Al-Qur’an, mengetahui makna ayat Al-Qur’an, dan kompetensi bidang fikih ibadah. Kompetensi ini akan dirinci menjadi indikator ketercapaian secara lebih detail sehingga target pembelajaran lebih terukur. Pembelajaran diharapkan berorientasi pada teori dan praktik, didasarkan pada kebutuhan dan dikaitkan dengan kehidupan nyata. 

Penyusunan kurikulum ini akan menjadi babak baru dalam dunia pembelajaran Al-Qur’an Muslim Tuli di Yogyakarta khususnya. Melalui adanya kurikulum ini, siklus pembelajaran Al-Qur’an akan  lebih terarah dan terukur. Tentu, tidak hanya dari segi tahapan pembelajaran, melainkan juga perkembangan kompetensi santri. Karena sebagaimana pembelajaran Al-Qur’an pada umumnya, output yang diharapkan dari seluruh rangkaian pembelajaran adalah tercapainya kompetensi Al-Qur’an santri yang menjadi cikal bakal dalam mencetak trainer atau pengajar yang berkompeten.

Tahun berganti, pada acara Milad 17 tahun tanggal 27 Maret 2024 di Tangerang, manajemen LAZNAS PPPA Daarul Qur’an pun resmi meluncurkan Tuli Mengaji menjadi gerakan nasional bertema Tuli Mengaji Indonesia dengan target program berjalan di 17 provinsi dengan target 17.000 penerima manfaat sampai tahun 2027. Setahun setelah rilis, Gerakan Tuli Mengaji Indonesia telah berjalan di enam provinsi yaitu DK. Jakarta, Banten, DI. Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Lampung. Bersamaan dengan rangkaian milad LAZNAS PPPA Daarul Qur’an, di DI. Yogyakarta pun menggelar Training of Trainers (ToT) Pengajar Al-Qur’an Isyarat yang diikuti oleh 124 pengajar Al-Qur’an dari teman tuli dan teman dengar dari berbagai lembaga pendidikan di Yogyakarta. Gerakan ini menjadi best practice nasional. Modul kurikulum khusus tuli pun disusun bersama LPMQ KEMENAG RI berdasar panduan resmi pangajaran Al Qur’an Isyarat sejak 2022.

Pada Agustus 2024, PPPA Daarul Qur’an DI. Yogyakarta mulai menggelar lomba baca tulis isyarat perayaan 17 Agustusan, termasuk memulai lomba hafalan Al-Qur’an Isyarat Surat Al-Fatihah yang dilanjutkan Wisuda Akbar Indonesia Menghafal Al-Qur’an (IMQ) 11 denga kategori Surat Al-Fatihah Isyarat untuk Muslim Tuli. Alhamdulillaahnya, dengan ketepatan sasaran program dan komitmen besar pada akses pendidikan Al-Qur’an Isyarat, “Tuli Mengaji Indonesia” dinobatkan sebagai program pendidikan terbaik dalam Forum Zakat (FOZ) Awards pada Juli 2024 dengan Silver Awards.

Sampai hari ini, Juni 2025, Tuli Mengaji Indonesia tidak hanya program pendidikan Al-Qur’an seperti biasanya. Tuli Mengaji Indonesia yang dimiliki oleh PPPA Daarul Qur’an adalah bentuk komitmen advokasi inklusivitas dan bangunan partisipasi publik pada dakwah Islam di tengah Muslim Tuli Indonesia. Dan tentunya dengan kolaborasi dan kerjasama kuat antara LAZNAS PPPA Daarul Qur’an dengan LPMQ KEMENAG RI, akhirnya pada Maret 2025 lalu dapat merilis Mushaf Al-Qur’an Isyarat 30 Juz 1 jilid yang banyak menginspirasi publik. 

Sampai Juni 2025, terdata lebih dari 200 pengajar Al-Qur’an Isyarat dan lebih dari 3.000 santri yang bertumbuh dari program Tuli Mengaji Indonesia di enam provinsi. Jumlah ini terus bertambah seiring dengan naiknya perhatian publik pada wacana inklusivitas pendidikan Al-Qur’an untuk Muslim Tuli di Indonesia. Secara singkat, bertumbuhnya Tuli Mengaji Indonesia dimulai dari 2022, pionir pengajaran Al-Qur’an Isyarat di Yogyakarta bersamaan dengan pengukuhan pengajar pada Hari Santri Nasional. Pada tahun 2023, ekspansi jaringan program ke Magelang dilakukan, inovasi kelas luar ruang, penyiapan kurikulum dengan kolaborasi berbagai pihak. Pada tahun 2024, peluncuran program Tuli Mengaji Indonesia oleh LAZNAS Daarul Qur’an secara nasional, peresmian di berbagai daerah, gelar Milad dan ToT, dan mendapat dukungan LPMQ serta penghargaan nasional dari Forum Zakat. Dan pada tahun 2025, program Tuli Mengaji Indonesia terus tumbuh melalui berbagai event, kolaborasi inklusif di Yogyakarta, Lampung, Magelang, Jawa Timur, dan advokasi luas ke kalangan akademik dan masyarakat umum.