Kursi Roda yang Sangat Dinanti
Epilepsi telah bersemayam di tubuh Iing Solihin (16) sejak enam tahun lalu. Penyakit ini membuat badannya kaku tak berdaya. Sudah lebih dari satu tahun Iing terbaring di tempat tidur sederhananya yang terletak di ruang tamu.
Parahnya lagi, mulut remaja asal Ciamis itu juga kaku dan tak dapat difungsikan dengan baik. Hal itu membuat Iing harus memasukan makanannya melalui selang yang terpasang kedalam hidungnya.
Sang ayah, Bapak Udia (55) yang kesehariannya menjual kerupuk hanya bisa pasrah atas kondisi anaknya tersebut. Udin dan sang istri Ibu Enong Kurniasih (45) berharap anak tercintanya itu memiliki kursi roda untuk bisa bangkit dari tempat tidur.
Mereka mengaku belum mampu membelikannya lantaran hasil menjual kerupuk saja kadang tak dapat memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari. Alhamdulillah atas dukungan donatur melalui Sedekah Online kini Iing punya kursi roda.
"Alhamdulillah ya Allah, rasanya saya mimpi Iing punya kursi Roda. Sudah dari dulu saya ingin membelikan kursi roda, tapi gak mampu beli," tutur Ibu Enong sembari memeluk erat Iing disertai derai haru air mata bahagia.
Iing merupakan salah satu anak yang mendapat manfaat dari program 100 Kursi Roda untuk Disabilitas. Program ini digulirkan untuk anak-anak disabilitas yang tetap semangat menjalani kehidupan meski dalam keterbatasan.
"Alhamdulillah, kami mengucapkan terimakasih kepada Daarul Qur'an dan donatur yang sudah memberikan kursi roda. Ini harapan saya sejak dulu ingin membelikan kursi roda, tapi sampai saat ini saya masih belum mampu,” ucap Udin.
Pimpinan PPPA Daarul Qur’an Bandung Dena Fadillah menuturkan, saat ini sudah terkumpul 35 kursi roda untuk disabilitas. Ia mengatakan, lembaganya masih membutuhkan 65 kursi roda lagi untuk mencapai target 100 kursi roda.
“Kami mengajak kepada seluruh donatur dan sahabat semuanya untuk sama sama meringankan beban anak-anak disabilitas yang membutuhkan dengan berdonasi melalui Rekening Sedekah PPPA Daarul Qur’an atau Sedekah Online,” ujar Dena. (ara)