Ustadzah Lulu : Bagi Saya, Santri adalah Perhiasan

Ustadzah Lulu : Bagi Saya, Santri adalah Perhiasan
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

PPPA Daarul Qur’an terus berjelajah mencari para pejuang Qur’an yang telah mendedikasikan dirinya untuk membebaskan generasi Indonesia dari buta Al-Qur’an. Kali ini, tim bertemu dengan Ustadzah Lu’Luul Salsabila, perempuan muda lulusan jurusan tahfidzul Qur’an yang ingin mendawkahkan ilmu yang telah diamanahkan Allah kepada dirinya.

Karena itu, Lulu merasa bertanggung jawab untuk memulai mengajarkan Al-Qur’an untuk generasi penerus bangsa terutama anak-anak  di kampung tempat ia tinggal yakni di Kota Palembang. Berawal dari mengajak keponakannya belajar ngaji, kini sudah ada 30 santri di Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) Al-Izyan yang ia bangun bersama suami tercintanya.

“Izyan berarti perhiasan. Karena bagi saya anak-anak yang mengaji itu bagaikan perhiasan,  menyenangkan hati. Di sini kami menanamkan kepada santri-santri kami bahwa Al-Qur'an itu sangat penting dalam kehidupan, yakni sebagai pedoman, dan panduan hidup," tuturnya.

Ustadzah Lulu tak pernah berhenti untuk terus belajar demi memberikan yang terbaik kepada santri-santrinya. Walaupun akses belajar secara langsung cukup jauh dari Kota Palembang, namun niat baik selalu menemukan jalannya. "Bisa lewat buku-buku ataupun YouTube untuk belajar metode-metode belajar," kata Ustadzah Lulu.

Pimpinan PPPA Daarul Qur’an Palembang, Dwi Frihanto bersyukur lembaganya bisa bersilaturahmi ke TPA Al-Izyan dan memberikan dukungan dan mendistribusikan Al-Qur’an kepada puluhan santri di sana.  “Semoga Ustadzah Lulu dan suami semakin istikamah mengajar santri-santrinya untuk menjadi penghafal Al-Qur'an,” harapnya. (khansa/ara)