Isak Tangis Nenek Daryana Mendapat Hadiah Al-Qur'an

Isak Tangis Nenek Daryana Mendapat Hadiah Al-Qur'an
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Nafasnya terengah, tangannya masih sibuk menyapu rembesan-rembesan air yang masuk lewat atap yang sudah bocor, gerakannya lambat, berdirinya pun sudah tiak setegap dahulu. Nenek Daryana (90), di saat orang-orang seusianya sedang menikmati hari tua, justru ia mesti berjuang hidup seorang diri selepas ditinggal suami dan tanpa memiliki seorang anak pun.

Dengan kemampuan penglihatan dan pendengaran yang sudah mulai berkurang Nenek Daryana memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari dengan menjual telur dari empat ekor ayam yang dimilikinya. Untuk satu butir telur ia jual Rp2.500,- yang biasa dititipkannya di warung sebelah rumah kecilnya.

Perjuangan Nenek Daryana menginspirasi PPPA Daarul Qur'an untuk memberikan bantuan berupa kebutuhan pokok dan hadiah Al-Qur'an. "Apa itu nak?" tanya Nenek Daryana kepada tim PPPA Daarul Qur'an Palembang. Saat tim  mengatakan bahwa itu adalah Al-Qur'an untuknya, Nenek Daryana langsung mengambil Al-Qur'an tersebut lalu mencium dan meletakkannya di atas kepala.

Ia menangis penuh haru melihat Al-Qur'an yang indah sebab yang dimilikinya saat ini sudah usang. "Alhamdulillah ya Allah... Allahu Akbar Allahu Akbar. Semoga saya bisa membacanya kalau ada kacamata nanti," isaknya masih terharu.

Pimpinan PPPA Daarul Qur’an Palembang Dwi Frihanto bersyukur mendapat kesempatan untuk bisa membantu Nenek Daryana. Ia menuturkan, memberi bantuan untuk duafa merupakan salah satu program penyaluran dana zakat yang dipercayakan donatur kepada lembaganya.

“Semoga berkah Al-Qur’an senantiasa dicurahkan kepada Nenek Daryana atas rasa cintanya kepada Al-Qur'an, juga kepada para donatur yang terus mendukung setiap program-program yang digulirkan PPPA Daarul Qur’an,” ujar Dwi. (siti/ara)