Memperluas Gerakan Tahfizh Yogyakarta
Satu per satu antrian tes tahsin dan wawancara calon santri Grha Tahfizh II Daarul Qur’an Yogyakarta telah terambil. Setiap sesinya, puluhan santri terlihat khidmat memenuhi ruang tunggu tes untuk menanti gilirannya. Begitulah antusias calon santri Grha Tahfizh yang menunjukkan ghiroh mempelajari Qur’an di kelas-kelas Tahsin, Tahfizh, Bahasa Arab, Tafsir, dan Tilawah. Menariknya, selain dibuka untuk umum Grha Tahfizh juga membuka kelas khusus Tahsin for Mom, Tahsin for Dad, dan Tahsin for Takmir.
Tingginya minat belajar Qur’an membuat seleksi ini berlangsung selama dua hari pada 21-22 Desember 2018. Awalnya proses seleksi dijadwalkan berlangsung pukul 10.00-16.30 WIB. Namun, karena calon santri terus berdatangan seleksi santri justru baru berakhir pada pukul 20.00 WIB Jum’at (21/12) dan dilanjut pada hari berikutnya.
Grha Tahfizh II Daarul Qur’an Yogyakarta ini berdiri pasca kesuksesan Grha Tahfizh I yang telah membimbing 300 santri dari kalangan masyarakat umum. Dari 523 calon santri yang mengikuti seleksi di Grha Tahfizh II, nantinya akan diterima 300 santri saja. Adapun lokasi Grha Tahfizh II ini berada di Jalan Nitikan Baru No 14, Sorosutan, Umbulharjo, Yogyakarta. Disinilah salah satu pusat gerakan tahfizh masyarakat umum yang akan beroperasi pada 3 Januari 2019 nanti.
“Saya baru ketemu di Grha Tahfizh ini yang bisa belajar tahfizh secara rutin, jadi keliatan progresnya, meskipun pada akhirnya saya haru masuk kelas tahsin dulu karena ternyata setelah di tes belum benar tahsinnya,” jawab Lasmi Deslaila (22) salah satu calon santri yang telah mengikuti tes tahsin dan wawancara.
Ada standar tahsin yang memang harus dimiliki setiap santri yang mendaftar kelas tahfizh. Hal ini ditujukan untuk menjaga kualitas bacaan santri ketika menghafal. Alasan tersebut juga dipahami Lasmi dan santri lainnya demi kesempurnaan bacaan Qur’ani. Semoga dengan dibukanya Grha Tahfizh II ini, gerakan tahfizhul Qur’an di Yogyakarta semakin massif dan meluas, Insyaallah.