Peresmian Pusat Pengkaderan Pengajar Al-Quran dan Ijazah Sanad Bandung

Pesantren Tahfizh Daarul Quran meresmikan Pusat Pengkaderan Pengajar Al-Quran dan Ijazah Sanad (Markaz) Cabang Bandung. Peresmian ini dilaksanakan di Pesantren Tahfizh Daarul Quran Bandung pada Senin (4/7) lalu.

Peresmian Pusat Pengkaderan Pengajar Al-Quran dan Ijazah Sanad Bandung
Peresmian Pusat Pengkaderan Pengajar Al-Quran dan Ijazah Sanad Bandung
Peresmian Pusat Pengkaderan Pengajar Al-Quran dan Ijazah Sanad Bandung
Peresmian Pusat Pengkaderan Pengajar Al-Quran dan Ijazah Sanad Bandung
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Selain mencetak generasi para penghafal Al-Quran di seluruh negeri, Daarul Quran juga terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pengajar dan lulusan yang telah berhasil menghafalkan 30 juz Al-Quran.

Untuk itu Pesantren Tahfizh Daarul Quran meresmikan Pusat Pengkaderan Pengajar Al-Quran dan Ijazah Sanad (Markaz) Cabang Bandung. Peresmian ini dilaksanakan di Pesantren Tahfizh Daarul Quran Bandung pada Senin (4/7) lalu.

Acara dihadiri oleh Pembina umum Markaz, KH. Ahmad Jamil, Pembina umum organisasi internasional Al-Quran dan Sunnah liga muslim Dunia di Indonesia, Prof Zaid bin Abdullah Al-Ghaily serta para pimpinan dan pengajar Pesantren Tahfizh Daarul Quran Bandung.

KH. Ahmad Jamil dalam sambutannya mengungkapkan rasa syukur atas terlaksananya peresmian Markaz cabang Bandung. "Alhamdulillah kedatangan beliau (Prof. Zaib bin Abdullah) merupakan satu hal yang membanggakan dan menggembirakan karena kita akan meresmikan Markaz di pesantren Daqu Bandung."

Prof. Zaid bin Abdullah menjelaskan tahapan yang akan dilalui peserta selama berada di program sanad. "Teknisnya yang pertama tidak mengizinkan santri untuk menghafal Qur'an sampai tahsinnya benar, yang pasti nanti di bimbingan dari asatidz untuk murojaah hafalannya dulu. Tahap ke-2 barulah persiapan untuk masuk halaqah sanad dengan tujuan memperkuat hafalan dan bacaannya supaya betul- betul benar. Terakhir, dibimbing untuk kelayakan mendapat syahadah Al-Quran Bersanad," jelasnya.

Program ini terbuka untuk alumni Pesantren Tahfizh Daarul Quran, para pengajar Al-Quran, dan seluruh penghafal Qur'an yang sudah menyelesaikan 30 juz hafalannya dengan batasan usia minimal lulus Sekolah Menengah Pertama (SMP) maupun lulus Sekolah Menengah Akhir (SMA).

Harapannya ikhtiar Daarul Quran dalam adanya progran ini menjadi jalan terbukanya kesempatan pada santri untuk mengemban pendidikan yang lebih maksimal pasca proses menghafal Al-Quran. []