Hadits Tentang Ramadan

Ramadan adalah bulan yang penuh dengan kemuliaan dan keberkahan. Banyak hadis-hadis Nabi Muhammad saw. yang khusus membicarakan tentang bulan yang di dalamnya diturunkan al-Qur’an ini.

Hadits Tentang Ramadan
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Ramadan adalah bulan yang penuh dengan kemuliaan dan keberkahan. Banyak hadis-hadis Nabi Muhammad saw. yang khusus membicarakan tentang bulan yang di dalamnya diturunkan al-Qur’an ini.

Pada bulan Ramadan, Nabi Muhammad saw. menginformasikan bahwa pintu-pintu surga akan dibuka selebar-lebarnya, pintu-pintu neraka akan ditutup, dan setan-setan akan dibelenggu. Dalam bulan Ramadan terdapat malam yang lebih baik dibandingkan dengan 1000 bulan.

Puasa Ramadan juga menjadi salah satu penyebab seorang muslim diampuni dosanya oleh Allah swt. Hal itu tentu jika muslim tersebut melakukan ibadah puasa dengan ikhlas setulus hati. Berikut beberapa hadis tentang keutamaan Ramadan.

Keutamaan Bulan Ramadan

Pintu Surga Dibuka, Pintu Neraka Ditutup, dan Setan Dibelenggu

أَتَاكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَكٌ فَرَضَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَتُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ وَتُغَلُّ فِيهِ مَرَدَةُ الشَّيَاطِينِ لِلَّهِ فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ 

“Telah datang kepada kalian Ramadan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan atas kalian berpuasa padanya. Pintu-pintu surga dibuka padanya. Pintu-pintu Jahim (neraka) ditutup. Setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik dibandingkan 1000 bulan. Siapa yang dihalangi dari kebaikannya, maka sungguh ia terhalangi.” (HR. Nasa’i)

Puasa Ramadan Sebab Pengampunan Dosa

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Siapa yang melaksanakan puasa Ramadan dengan keimanan dan keikhlasan, maka diampuni dosanya yang telah berlalu”. (HR. Bukhari)

Puasa Ramadan Menghapus Dosa

الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمُعَةُ إِلَى الْجُمُعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ

“Salat lima waktu dan Jumat ke Jumat berikutnya, Ramadan ke Ramadan berikutnya menghapus dosa (seseorang) di antara waktu tersebut selama ia menjauhi dosa-dosa besar.” (HR. Muslim)

Pahala Dilipatgandakan

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ

“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah swt. berfirman (yang artinya), ‘Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya.’” (HR Muslim)

Bulan Ramadan, yang diyakini umat Islam sebagai bulan yang dilipatgandakannya pahala kebaikan, adalah bulan yang penuh ampunan. Maka dari itu, umat Islam perlu meningkatkan amalan-amalan baik pada bulan ini. Berikut beberapa hadis tentang amalan di bulan Ramadan.

Amalan Sunah Ramadan

Melakukan Sahur

تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السُّحُورِ بَرَكَةً

Artinya, “Bersantap sahurlah kalian, karena dalam sahur itu ada keberkahan,” (HR al-Bukhari). 

Mengakhirkan Sahur dan Menyegerakan Berbuka

اَ تَزَالُ أُمَّتِى بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الإِفْطَارَ وَأَخَّرُوا السُّحُورَ

Artinya, “Umatku senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka mengakhirkan sahur dan menyegerakan berbuka,” (HR Ahmad). 

Memperbanyak sedekah

مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا

Artinya, “Siapa saja yang memberi makanan berbuka kepada seorang yang berpuasa, maka dicatat baginya pahala seperti orang puasa itu, tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang yang berpuasa tersebut,” (HR Ahmad).

Beriktikaf pada Malam Bulan Ramadan

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ:- أَنَّ اَلنَّبِيَّ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ يَعْتَكِفُ اَلْعَشْرَ اَلْأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ, حَتَّى تَوَفَّاهُ اَللَّهُ, ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ – مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

“Dari ‘Aisyah ra., ia berkata bahwasanya Nabi saw. biasa beriktikaf di sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadan hingga beliau diwafatkan oleh Allah. Lalu istri-istri beliau beriktikaf setelah beliau wafat.” (HR. Bukhari)

Dukung perjuangan santri penghafal Qur'an bersama Laznas PPPA Daarul Qur'an. Klik di sini untuk berdonasi!