Memenuhi Waktu Generasi Pemimpin Masa Depan dengan Al-Quran
ada dua kenikmatan yang orang lalai padanya yakni nikmat sehat dan waktu luang (HR. Bukhari).
Yogyakarta (12/9). PPPA Daarul Quran Yogyakarta terus berusaha memenuhi ruang-ruang kosong pendidikan Al-Quran dalam generasi muda Muslim. Setelah merilis jaringan LEMDIKLAT Guru Al-Quran di Yogyakarta, upaya meningkatkan kualitas kepemimpinan dan penghayatan terhadap nilai-nilai Al-Quran terus dilakukan. Kamis malam (12/9) telah dilaksanakan pembukaan secara resmi program Tahsin dan Tahfizh Al-Quran (TTA) untuk seluruh penerima beasiswa Rumah Kepemimpinan Regional 3 Yogyakarta.
Program yang ditujukan khusus bagi kader-kader pemimpin di Indonesia ini diharapkan tidak hanya menjadi wadah bagi para peserta untuk memperdalam ilmu agama dan meningkatkan kualitas bacaan Al-Quran, tetapi juga untuk memenuhi waktu mereka dalam melakukan kebaikan-kebaikan dengan semangat dakwah Islam.
Acara pembukaan yang berlangsung di Asrama Rumah Kepemimpinan Regional 3 Yogyakarta ini dihadiri oleh Kepala Perwakilan PPPA Daarul Qur’an DI. Yogyakarta sekaligus Sekretaris Umum Asosiasi Rumah Tahfizh Indonesia (ARTI) Maulana Kurnia Putra, Asesor LSP Daarul Qur’an sekaligus Pengelola Grha Tahfizh Daarul Qur’an Yogyakarta Uswatun Aeniah, serta 40 peserta mahasiswa UGM dari pelbagai jurusan. Dalam sambutannya, Maulana Kurnia Putra menyampaikan urgensi memiliki kompetensi membaca Al-Qur’an seorang Muslim untuk melengkapi ruang kosong pendidikan Al-Qur’an yang menjawab tantangan besarnya angka buta huruf Al-Qur’an di Indonesia. Maulana juga berpesan kepada seluruh peserta program untuk mengisi waktu dan menyibukkan diri dengan Al-Qur’an, mengaji dan menghafalnya. Maulana mengingatkan bahwa kekosongan itu cenderung mencari keburukan. Hadist Nabi Muhammad SAW., bahwa ada dua kenikmatan yang orang lalai padanya yakni nikmat sehat dan waktu luang (HR. Bukhari). Untuk para calon pemimpin Indonesia, berhati-hatilah, jangan sampai waktumu berlalu begitu saja dan jangan beri kesempatan waktumu untuk bermaksiat kepada Allah Ta’ala.
Uswatun Aeniah menyampaikan bahwa program Tahsin dan Tahfizh Al-Qur’an (TTA) ini akan berlangsung selama satu tahun ke depan dan akan mencakup materi-materi seperti tajwid, makharijul huruf, serta metode menghafal Al-Qur’an yang efektif, terpantau, dan bersanad. Para peserta akan dibimbing oleh para ustadz dan ustadzah yang berkompeten di bidangnya.
Dua tahun ke depan, 40 mahasiswa penerima manfaat program Rumah Kepemimpinan ini akan menghafal dua juz Al-Qur’an dengan bacaan yang benar dan kompetensi tahsin yang teruji dengan baik agar dapat segera ditularkan ke sesamanya. Diharapkan melalui program Tahsin dan Tahfizh Al-Qur’an (TTA), para kader pemimpin Indonesia masa depan dapat menjadi teladan bagi masyarakat dalam mengamalkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.[]