PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta Ikut Menyiapkan 1.000 Guru Al-Qur’an Kompeten Standar Nasional

LSP Daarul Quran kembali menggelar dauroh pra-asesmen sertifikasi kompetensi guru Al-Quran secara daring pada 1 hingga 2 September 2023. Acara ini melibatkan santri dan asatidz dari Rumah Tahfizh, pesantren mitra Daarul Quran, dan jaringan strategis dari regional Yogyakarta, Jawa Timur, Cirebon, Bandung dan  Sumatera Utara.

PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta Ikut Menyiapkan 1.000 Guru Al-Qur’an Kompeten Standar Nasional
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

LSP Daarul Quran kembali menggelar dauroh pra-asesmen sertifikasi kompetensi guru Al-Quran secara daring pada 1 hingga 2 September 2023. Acara ini melibatkan santri dan asatidz dari Rumah Tahfizh, pesantren mitra Daarul Quran, dan jaringan strategis dari regional Yogyakarta, Jawa Timur, Cirebon, Bandung dan  Sumatera Utara.

Ada sekitar 980 lebih peserta yang berpartisipasi dalam dauroh dan siap untuk mengikuti sertifikasi kompetensi tahsin dan tahfizh. Sertifikasi kompetensi tersebut akan diselenggarakan pada pertengahan hingga akhir bulan September 2023 mendatang. Tingginya antusiasme para peserta kali ini menunjukkan bahwa penyelenggaraan dauroh penguatan kompetensi bagi guru dan calon guru Al-Quran sangat dibutuhkan. 

Hal ini sejalan dengan tujuan LSP Daarul Quran, bahwa tujuan diselenggarakannya dauroh pra-asesmen ini yaitu untuk meningkatkan kompetensi profesional para guru dan calon guru Al-Quran dan mempersiapkan mereka menuju sertifikasi kompetensi. Sertifikasi kompetensi ini memang menjadi tonggak penentuan kompeten tidaknya seorang guru Al-Quran berdasarkan level dan skema yang dipilih.

Ada enam opsi level atau skema kompetensi Tahsin Mubtadi, Tahsin Mutawassith, Tahsin Mahir, Tahfizh Mubtadi, Tahfizh Mutawassith, dan Tahfizh Mahir. Mengingat, sertifikasi kompetensi yang akan diselenggarakan LSP Daarul Quran merupakan predikat yang sah dari negara di bawah naungan BNSP RI. 

Selama tahun 2023, PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta memang gencar melakukan asesmen kompetensi guru Al-Qur’an di pelbagai lini mitra programnya. Mulai dari pendidikan Al-Qur’an tingkat dasar hingga penguatan pesantren tahfizhul Qur’an mitra, PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta menyasar pada peningkatan kompetensi guru Al-Qur’an.

Mengingat hasil riset yang dilakukan PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta pada tahun 2022 lalu bahwa hanya 38,8% guru Al-Qur’an profesional yang kompeten mengajar Al-Qur’an. Bertambah urgen lagi bahwa 85,51 persen guru Al-Qur’an tingkat dasar belum kompeten mengajar makhraj dan sifat huruf hijaiyah sesuai riset yang dilakukan PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta pada Maret 2023 lalu. 

Legitimasi yang sah dari negara ini menjadi sangat penting di era modern sekaligus mendukung tagline yang digaungkan pemerintah dalam rangka menuju Indonesia Kompeten. Kompetensi Guru Al-Quran harus selaras dengan kompetensi profesi lainnya. Hal ini karena menyangkut kualitas bacaan Al-Quran peserta didik sebagai hasil dari pembelajaran.

Kualitas ini menjadi jaminan untuk memastikan dan menjaga konsistensi ayat yang dilantunkan dan kesesuaian makna. Bahkan lebih jauh lagi, dapat berpengaruh pada sah tidaknya ibadah shalat para umat muslim di generasi mendatang. Oleh karena itu, masyarakat berhak memperoleh pembelajaran Al-Quran dari seorang pengajar yang kompeten yang dibuktikan melalui sertifikat kompetensi dari BNSP RI. 

Dauroh pra-asesmen dipimpin langsung oleh Pimpinan Daarul Quran yakni KH. Ahmad Jamil, Ph.D. dan Direktur LSP Daarul Quran yaitu Ustadz Muhammad Bisri, M.Pd. Setelah itu, dilanjutkan dengan pemaparan materi para trainer dari Daarul Quran diantaranya Ustadz Darsono, Ustadz Hamzah Arafah, Ustadz Ahmad Nurjihansyah, dan Ustadz Nurul Jannah. Sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya, materi yang dipaparkan berkaitan dengan materi yang akan diujikan pada sertifikasi kompetensi.

Mulai dari Makharijul Huruf, Shifatul Huruf, Ahkam Nun Sakinah dan Ahkam Ro, Ahkamul Mad, dan yang terakhir al-waqfu wal-ibtida’ dan Gharaib Tilawah. Meskipun materi yang disampaikan sudah familiar di kalangan santri dan asatidz, akan tetapi banyak pendalaman materi yang menumbuhkan pemahaman baru dan memantik diskusi secara mendalam dari pertanyaan-pertanyaan berbasis studi kasus. Peserta menyimak dengan seksama dan sangat aktif berpartisipasi selama sesi tanya jawab berlangsung. 

Adanya dauroh pra-asesmen ini sangat membantu para peserta dalam mempersiapkan diri menuju sertifikasi kompetensi. Secara khusus, dauroh ini juga menjadi upaya Daarul Quran untuk menjamin kualitas kompetensi para guru Al-Quran melalui penguasaan secara teoritis dan praktis. Pengetahuan akan hal ini diharapkan dapat memicu para guru Al-Quran untuk terus belajar dan mengembangkan kompetensi secara mandiri hingga mencapai predikat kompeten sebagai guru Al-Quran.