Santri Rumah Tahfizh Menggapai Mimpi ke Turki

Santri Rumah Tahfizh Menggapai Mimpi ke Turki
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Rumah Tahfizh Surya Taman Aisy di Limo Cinere, Depok, Jawa Barat tak henti-hentinya mengukir prestasi. Setelah berhasil menyabet penghargaan DAQU Award sebagai Rumah Tahfidz Daarul Qur’an terbaik pada 2017 lalu, kini rumah tahfizh itu berhasil mengantarkan santrinya terbang ke Turki, melanjutkan pendidikan Strata 1 (S1) di Erciyes University.

Ia adalah Firda Siti Rodiah (20), memperoleh beasiswa dari Erciyes, yang termasuk 10 besar Universitas terbaik di Turki. Tak hanya itu, Erciyes memiliki akreditasi A dilingkup Turki maupun Internasional. “Yang membanggakan, Firda mendapatkan beasiswa 100 persen bahkan ditambah uang saku bulanan dari kampus,” tutur Ustad Joko pengasuh Rumah Tahfidz Surya Taman Aisy menceritakan dengan sumringah.

Firda, santri asal Cianjur ini padahal tergolong santri yang pernah bandel. Ia pernah melarikan diri dari rumah tahfizh dan nekat pulang sendiri ke kampungnya. Namun, dibalik itu semua, Firda tergolong santri yang sangat cepat menuntaskan hafalan 30 juz. Ia mengkhatamkan hafalan Al-Qur’an 30 juz hanya dalam waktu 11 bulan, kurang dari setahun.

Selain itu, santri yang mempunyai moto hidup “Al0Qur’an sebagai sahabat dunia-akhirat” ini juga mempunyai prestasi lain. “Firda suaranya bagus, murottalnya bagus, ceramahnya juga bagus,” tutur Ustadz Joko menambahkan.

Sebelumnya Rumah Tahfizh Surya Taman Aisy juga pernah menjadi Rumah Tahfizh Daarul Qur’an terbaik, kemudian tiap tahun berhasil mengirimkan santri-santrinya di ajang bergengsi Wisuda Tahfizh Nasional (WTN) dan mengantarkan santri-santrinya kuliah di perguruan tinggi terbaik seperi Universitas Indonesia (UI), Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) dan Institut Ilmu Al Qur’an (IIQ).

Hebatnya, di Rumah Tahfizh Taman Aisy santri tak hanya digembleng menghafal Al-Qur’an 30 juz, tapi dibekali ilmu lainnya. Terutama saat muhadhoroh (latihan pidato), santri sudah dibiasakan berceramah menggunakan bahasa Arab dan bahasa Inggris. Begitu mengkhatamkan hafalan 30 juz, santri belajar mendalami bahasa Inggris di Pare, Kediri selama tiga bulan.

Hingga akhirnya program itu dijadikan pedoman tersendiri bagi Rumah Tahfizh Taman Aisy. Setelah santri menuntaskan hafalan 30 juz, selanjutnya akan diarahkan untuk mendalami bahasa. Ketika santri sudah mempunya hafalan Al Qur’an 30 juz, ditambah menguasai bahasa asing, diharapkan mereka dapat dengan mudah melanjutkan pendidikan dimanapun yang ia inginkan.

“Tentunya dengan izin dan ridho dari Allah SWT, para santri akan mudah menggapai mimpi-mimpinya, sepeti Firda yang berhasil menggapai mimpi kuliah di Turki,” ucap Ustad Joko.