Sinergi Membumikan Al-Qur’an di Gunung Kidul

Sinergi Membumikan  Al-Qur’an di Gunung Kidul

Menuju penghujung tahun 2025, gerilya dakwah Al-Qur’an PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta semakin gencar. Nyatanya, Tuli Mengaji dan Upgrading Guru Al-Qur’an kini mendapat perhatian publik dan berbagai mitra. Perhatian itu tidak hanya berhasil menggaet mitra wilayah DI.Yogyakarta, melainkan kini telah melebar ke lintas daerah. Dari Soloraya, Jawa Barat hingga Jawa Timur. 

Tidak dipungkiri bahwa kedua program unggulan tersebut memang mengalami perkembangan signifikan pada semester 2 tahun 2025 ini. Program Tuli Mengaji telah sukses menggelar Training for Trainer (TfT) Al-Qur’an Isyarat pada bulan Agustus dan pembinaan ToT Tuli Mengaji Jawa Timur pada akhir bulan September. Demikian pun dengan program Upgrading dan Sertifikasi Guru Al-Qur’an yang di gelar secara beruntun sekaligus di 3 wilayah, yakni Yogyakarta, Surakarta, dan Tasikmalaya pada bulan September dan Oktober. 

Perkembangan itu terus berlanjut hingga tepat pada awal bulan November 2025 ini, PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta kembali merilis ToT Tuli Mengaji dan Upgrading Guru Al-Qur’an untuk wilayah Kabupaten Gunung Kidul. Menariknya, program kali ini bersinergi dengan multi-stakeholder. Tidak hanya bersama satu mitra utama, yakni LKS Santri Amanah Madaniyah Gunungkidul, melainkan juga berhasil menggandeng Syamil Qur’an Yogyakarta, Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (PPPA), hingga Kementerian Agama Kabupaten Gunungkidul. Tentu, keberhasilan kolaborasi bersama multi-stakeholder ini menunjukkan bahwa ternyata sejatinya banyak pihak yang bersedia memberi dukungan dan kepedulian yang tinggi terhadap program Al-Qur’an, khususnya untuk kalangan disabilitas tuli. Tentu, ini menjadi modal sosial yang sangat berharga, terlebih adanya kesamaan visi membumikan Al-Qur’an untuk semua kalangan di Gunung Kidul. 

Agenda Rilis ToT Tuli Mengaji dan Upgrading Guru Al Qur’an berlangsung di Masjid Besar Mujahidin Semanu pada Ahad, 2 November 2025 lalu. Menariknya, agenda kali ini dihadiri langsung oleh H. Mukhotip, M.Pd.I , selaku Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gunungkidul. Kehadiran beliau merupakan bukti dukungan nyata terhadap program Al-Qur’an di Gunung Kidul. Beliau sangat mengapresiasi inisiatif program ini dan menyampaikan bahwa program harus diikuti oleh masyarakat Gunung Kidul. 

Apresiasi juga disampaikan oleh Dra. Heppy Ethiwi, MAP, selaku Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (PPPA) Gunung Kidul. Dalam hal ini beliau menyampaikan segenap rasa syukur dan terima kasih karena inisiatif program belajar Al-Qur’an yang menyasar langsung kepada kelompok muslim tuli. Mengingat, program tersebut selama ini belum bisa tersentuh secara optimal. 

Sambutan beliau langsung mendapat tanggapan dari Ustadz Maulana Kurnia Putra, S.Sos, MA (Kepala Perwakilan LAZNAS PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta) dalam sesi pengantar Al-Qur’an. “Ada lubang dakwah Al Qur;an yang butuh mendapat perhatian khusus dan harus ada upaya yang konkret untuk mengatasi hal tersebut. Maka salah satu upaya mengatasi lubang dakwah Al Qur’an untuk disabilitas muslim tuli ini adalah mewujudkan Guru Qur’an Isyarat, Sedangkan untuk mewujudkan guru Al Qur’an yang mampu memahami kaidah Al Qur’an dengan baik dan benar maka salah satu upayanya mengadakan Upgrading Guru Al Qur’an sesuai standar sertifikasi BNSP RI,”

Ada sekitar 70 peserta yang berpartisipasi dengan sebaran dari MGMP PAI SLB Kabupaten Gunungkidul, Lembaga Kesejahteraan Sosial Disabilitas se-Kabupaten Gunungkidul, serta BADKO TPA/ TPQ Kapanewon Semanu. Pada kesempatan ini, mereka tidak hanya hadir untuk menyaksikan simbolis pembukaan program. Melainkan juga mendapatkan ilmu terkait metode menghafal Al-Qur’an di bawah bimbingan Ustadz Ari Priyanto, Trainer Nasional Syaamil Qur’an, sekaligus Al-Qur’an Isyarat oleh Ustadz Maulana Kurnia Putra. 
Agenda rilis program ini membawa harapan besar bagi pemerintah dan masyarakat setempat, agar dakwah Al Qur’an semakin membumi di Gunungkidul, sehingga tumbuh kaderisasi guru Al-Qur’an yang kompeten, baik secara lisan maupun isyarat. Lebih jauh lagi, program ini mampu melahirkan generasi-generasi muda berjiwa qur’ani yang mewarisi dakwah-dakwah Al-Qur’an secara berkelanjutan di Gunung Kidul.