Tuli Mengaji Yogyakarta Bersama Komunitas MULIA
Yogyakarta. Minggu (26/11), PPPA daarul Qur’an Perwakilan DI. Yogyakarta bersama Komunitas Muslim Tuli Yogyakarta (Mulia) kembali menggelar kegiatan Kajian Bulanan Baca Tulis Al-Quran menggunakan bahasa isyarat. Ada 25 peserta yang berpartisipasi dalam kajian baca tulis Al-Quran kali ini. Jumlah ini dapat terbilang konsisten pada setiap agenda bulanan, bahkan bisa lebih banyak.
Hal tersebut menunjukkan bahwa semangat dan antusiasme mereka untuk belajar Al-Quran sangat tinggi. Agenda rutin bulanan ini bertujuan menjaga ritme konsistensi semangat mereka dalam belajar Al-Quran sekaligus meningkatkan kemampuan mereka baik dari segi baca maupun tulis ayat Al-Quran secara berkelanjutan. Terlebih, para pengajar isyarat Al-Quran telah dikukuhkan bersamaan dengan event Hari Santri pada tanggal 22 Oktober lalu. Hal ini semakin meningkatkan semangat mereka untuk tidak hanya berhenti belajar, tetapi juga mengajarkan Al-Quran pada sesama.
Kegiatan kajian baca tulis Al-Quran kali ini dimulai dengan pembelajaran membaca menggunakan bahasa isyarat dengan sistem talaqqi. Media yang digunakan yaitu kitab Iqro’ dan Al-Quran. Mereka belajar satu per satu bersama pengajar yang telah dikukuhkan sebelumnya. Namun, sebelum itu dan sembari menunggu giliran, mereka juga saling menyimak bacaan bersama teman.
Dengan sangat sabar dan tekun, mereka mengisyaratkan satu per satu huruf hijaiyah dari ayat yang tertera dalam kitab Iqro’ maupun Al-Quran. Demikianlah, cara mereka membaca Al-Quran. Dua jam berlangsung, pembelajaran beralih dari membaca ke menulis ayat Al-Quran. Pengajar menuliskan huruf hijaiyah di papan, kemudian menjelaskannya menggunakan bahasa isyarat.
Mereka berharap kegiatan rutin ini tidak hanya terbatas pada belajar Al-Quran, melainkan juga ada kajian ilmu lainnya yang dapat meningkatkan religiusitas dan pemahaman mereka pada agama. Seperti halnya kajian fiqih, tauhid, sirah nabawiyah dan lainnya.
Meski dengan keterbatasan yang dimiliki, ternyata itu bukan menjadi alasan dan penghalang untuk mereka konsisten semangat dalam belajar Al-Quran dan menimba ilmu agama. Tidak pernah ada kata terlambat bagi mereka meski sebagian sudah tidak muda lagi dari segi usia.
Tingginya semangat dan antusiasme dari Komunitas MULIA inilah yang mendorong PPPA Daarul Quran Perwakilan DI. Yogyakarta untuk mengambil peran dalam memfasilitasi mereka belajar Al-Quran melalui program dan gerakan Tuli Mengaji.
Sebagai lembaga yang berbasis program dakwah Al-Quran, fenomena ini menjadi tanggung jawab baru yang langka karena tak banyak diemban oleh berbagai lembaga Al-Quran yang ada di Indonesia karena pelbagai keterbatasan. Kesetaraan dalam mengakses pembelajaran Al-Quran untuk kaum penyandang disabilitas masih menjadi Pekerjaan Rumah (PR) besar negara dan seluruh pihak terkait. Mengingat saat ini inklusivitas menjadi perhatian khusus bahkan masuk dalam salah satu poin SDGs 2030.
Melalui gerakan Tuli Mengaji, PPPA Daarul Quran Perwakilan DI. Yogyakarta siap menjadi garda terdepan untuk terlibat dalam mendukung dan mengembangkan program-program berbasis Al-Quran yang inklusif dan berkualitas. Tentu harapannya, program lokal ini kelak menjadi program nasional yang bisa bersinergi dengan berbagai lembaga Al-Quran dan menaungi para penyandang disabilitas tunarungu di berbagai wilayah untuk belajar Al-Quran.
Terimakasih untuk seluruh donatur dan pihak yang berkontribusi dalam gerakan Tuli Mengaji yang direncanakan menjadi program besar pada tahun 2024. Terimakasih untuk Hajj Chicken dan Ayam Geprek Sai yang selalu mendukung program-program syiar Al-Qur’an di Yogyakarta pada khususnya, semoga keberkahan selalu tercurah untuk semua yang terlibat dalam gerakan Tuli Mengaji, aamiin.