Bangun Shelter untuk Palu dan Donggala
Sepekan sudah Tim Siaga Bencana (SIGAB) PPPA Daarul Qur’an bersiaga pada masa evakuasi korban gempa bumi dan tsunami di Desa Petobo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Tercatat sudah lebih dari 1.900an korban tewas, 720 rumah ditelan lumpur likuifikasi, dan ribuan warga mengungsi dengan kondisi minim fasilitas. Sejak tiba di Desa Petobo, 16 tim relawan kemanusiaan dan medis mendirikan posko medis, dapur umum, dan trauma healing.
Lokasi pengungsian nan minim fasilitas memang tidak akan lekas memenuhi kebutuhan hidup para pengungsi. Ratusan gelantungan selang infus dan pelukan selimut di atas matras tidur ketika malam perlahan tapi pasti membuat sakit. Para korban harus segera bangkit dari trauma gempa dan ratusan kerabat yang diangkat dari tumpukan lumpur juga puing-puing. Kisah bangkitnya para korban tidak akan hadir di antara tenda pengungsian.
Karenanya, PPPA Daarul Qur’an berencana mendirikan Shelter Tahfizh yang akan dihuni sekitar 500 sampai 1000 Kepala Keluarga (KK) selama masa recovery. Shelter Tahfizh adalah langkah awal bangkitnya Sulawesi Tengah bersama Qur’an. Di atas kebutuhan 5.000 meter persegi lahan Shelter Tahfizh Daarul Qur’an, bangkitnya warga Petobo direncanakan hingga menjadi Kampung Qur’an.
Selain jadi tempat tinggal para korban gempa bumi dan tsunami, shelter tahfizh juga akan menjadi tempat ibadah dengan didirikannya masjid/mushola daurat dan pusat pembelajaran tahfizh. PPPA Daarul Qur’an akan terus mendampingi warga mulai dari pergerakan dakwah, program tahfizh, pendirian sekolah darurat sampai pengelolan dapur umum di dalam shelter.