Berbisnis Burung Kicau untuk Rumah Tahfidz
Sekilas, Rumah Tahfidz Al-Ikhlas di Tasikmalaya nampak seperti Rumah Tahfidz pada umumnya. Namun siapa sangka Rumah Tahfidz tersebut beroperasi dari hasil berbisnis burung kicau?
Ya, salah satu sumber dana Rumah Tahfidz Al-Ikhlas Tasikmalaya adalah dari keuntungan berbisnis burung kicau. Adalah Ustadz Fahmi yang mempeloporinya. Ia juga sekaligus bertindak sebagai pengasuh Rumah Tahfidz Al-Ikhlas Tasikmalaya.
Berawal dari rumah pribadinya, Ustadz Fahmi mulai mendirikan Rumah Tahfidz. Seiring berjalannya waktu, santri yang belajar di sana pun terus bertambah. Kemudian, Ustadz Fahmi akhirnya mengubah bangunan kontrakan miliknya menjadi ruang kelas.
"Ini dulunya kontrakan, ada yang ngontrak, tapi karena anak-anak semakin banyak dan ruangan kita terbatas, akhirnya saya putuskan buat bikin kelas di sini," ungkap Ustadz Fahmi.
Ia tidak membebankan biaya kepada para santrinya, alias gratis. Namun, dari mana biaya operasional Rumah Tahfidz jika santri tak dibebankan biaya?
Ustadz Fahmi pun memiliki ide yang unik. Berangkat dari hobinya memelihara binatang, salah satunya burung kicau, ia kemudian secara perlahan beternak dan menjual burung-burung kicau miliknya, mulai dari burung cinta atau love bird, burung murai, burung jalak dan lainnya.
Setelah memiliki stok burung kicau, banyak rekan yang ingin membelinya. Ia pun menjualnya dengan harga burung kicau pada umumnya.
Akan tetapi uniknya di sini. Ustadz Fahmi tidak ingin banyak bernegosiasi. Ia hanya membuka harga burung kicau, kemudian mengatakan kepada calon pembeli agar langsung mentrasnfer sesuai kesanggupan karena uang tersebut untuk para santri.
"Saya suka bilang, udah nggak usah nawar, bawa saja burungnya, terus transfer ke rekeningnya Rumah Tahfidz," tuturnya. Uang hasil penjualan burung-burung itu pun kemudian digunakan untuk membeli keperluan belajar dan mengajar di Rumah Tahfidz.
Saat ini, di depan rumahnya sudah bergelantungan banyak burung kicau. Tak hanya itu, terdapat juga kandang besar yang ia gunakan untuk beternak burung kicau. Selain burung, ia juga memelihara ikan hias dan kura-kura.
Diringa mengatakan bahwa semua itu adalah hobinya. "Memang sudah hobi, sih, dan alhamdulillah bisa buat bantu-bantu Rumah Tahfidz," pungkasnya.
Ustadz Fahmi juga tak jarang mengikuti lomba burung kicau. Bahkan sejumlah burung kicaunya kerap menjadi langganan juara. Kemudian, hadiah tersebut pun dikembalikan lagi ke Rumah Tahfidz.
Ia memiliki harapan untuk mengenalkan Al-Qur'an kepada anak-anak di sekitar rumahnya. Maka, dengan berbagai upaya dirinya bertekad akan terus mengembangkan Rumah Tahfidz Al-Ikhlas dan melahirkan para penghafal Al-Qur'an. []