Cerita Nenek Yasemah yang Selamat dari Banjir Bandang di Lahat

Cerita Nenek Yasemah yang Selamat dari Banjir Bandang di Lahat
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Banjir bandang yang menerjang Desa Keban Agung Kecamatan Mulak Sebingkai, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan beberapa pekan lalu menyisakan kisah heroik dari seorang nenek tangguh. Nenek Yasemah namanya, perempuan 57 tahun ini berusaha menyelamatkan diri ketika banjir menerjang.

Sore itu hujan memang deras sekali, Nenek Yasemah diberitahu cucunya bahwa air naik. Akhirnya, ia menyuruh cucunya untuk pulang ke rumah sendiri dikarenakan ingin salat terlebih dulu. Namun begitu selesai salat, air sudah setinggi dada orang dewasa.

Nenek Yasemah ingin pulang namun ia salah pilih jalan sementara arus air makin deras dan bergelombang. Nenek Yasemah tinggal sendirian, berteriak meminta tolong. Ada seorang yang berteriak dari atas pohon kelapa yang menyuruhnya memanjat pohon kelapa di dekatnya.

Akhirnya dengan kekuatan yang ada Nenek Yasemah memanjat pohon kelapa.  Selama 30 menit ia bertahan selama itu pula ia menyaksikan satu persatu rumah yang roboh atau hanyut diterjang banjir bandang. "Ya Allah... Lindungilah umatmu. Saya terus berdzikir," kenang Nenek Yasemah.

Sampai hari ini, Nenek Yasemah mengaku masih trauma dengan peristiwa banjir bandang itu. Terlebih ia menyaksikan sendiri rumah yang hancur satu persatu. Akan tetapi rasa syukurnya kepada Allah SWT jauh lebih besar sebab ia masih bisa selamat. "Sebagai seorang hamba, saya sabar dan ikhlas," tuturnya.

Kepala Cabang PPPA Daarul Qur’an Palembang Dwi Frihanto mengatakan, lembaganya telah mendistribusikan sejumlah bantuan mulai dari logistik sampai trauma healing untuk para korban. “Semoga bantuan yang kami berikan atas amanah donatur bermanfaat untuk para korban,” harapnya. (siti/ara)