Fira, Ingin Jadi Psikolog yang Hafal Al-Qur’an
Asyfirayani Khilya Oktanisa (19) adalah santri Tahfidz Intensif PPPA Daarul Qur’an Surabaya yang saat ini sedang mengikuti program menghafal 30 juz selama enam bulan. Bungsu dari empat bersaudara ini mempunyai cita-cita menjadi psikolog dengan tetap memegang teguh hafalan yang sudah dimiliki. Ia hidup sebagai anak yatim piatu.
Semangat menghafal Al-Qur’an mulai tumbuh sejak Fira, panggilan akrabnya, duduk di bangku kelas 2 di MA Manbaul Ulum, Gresik, dan memutuskan mengikuti kegiatan di Pondok Pesantren Manbaul Ulum. Dari situlah awal mula Fira menghafal Al-Qur’an dan berhasil mengantongi hafalan 3 juz.
Bayangan orang tuanya membuat dirinya terus semangat dalam menghafal Al-Qur’an. “Fira ingin selalu dekat dengan Allah dan melalui hafalan ini Fira ingin membahagian orang tua dengan mahkota terbaik di akhirat karena selama di dunia saya belum bisa membalas kebaikan beliau berdua,” ungkapnya.
Alhamdulillsh, setelah satu bulan mengikuti program Tahfidz Intensif kini Fira berhasil menambahkan hafalannya menjadi 5 juz. “Keberkahan Al-Qur’an memang luar bisa, saya sempat kesulitan mendapatkan info tahfidz. Alhamdulillah ketemu di Surabaya dan lebih dekat dari Malang. Hafalan saya lebih terjaga dan tentunya ada teman seperjuangan juga di sini,” ujar Fira, di sela waktu istirahatnya di asrama Tahfidz Inensif.
Harapannya ketika selesai menghafal 30 Juz, Fira ingin kembali ke masyarakat untuk mengamalkan ilmunya yang sudah ia dapatkan selama mengikuti Tahfidz Intensif. Fira juga memohon doa agar cita-cita yang ia impikan dapat terwujud. “Mohon doanya, supaya bisa jadi psikolog dan saya tetap bisa mempertahankan dan mengamalkan hafalan yang sudah saya punya,“ pungkasnya. []
Oleh: Septy, PPPA Daarul Qur’an Surabaya