Kain Ihram Ustad Asep
Perawakannya kecil, cenderung kurus, langkah kakinya ringan. Senyumnya yang lepas melekat di wajah manis khas lelaki berdarah Sunda ini, Asep Supriatna namanya. Belasan tahun sudah mengabdikan diri untuk mendawamkan Al Quran di bumi Priangan, dan sudah beberapa tahun terakhir ini ia ikut membesarkan Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an di Cariu, Bogor.
Masih terus ikut menghafal Al Quran bersama para santri, Ustad Asep sapaan akrabnya mengelola manajemen pesantren yang telah menghasilkan banyak penghafal Al Quran. Meski dalam keterbatasan, lengan kanan yang direlakan karena kecelakaan di Cikalong, Ustad Asep masih terus bersemangat membesarkan para huffazh di Cariu.
Dalam keterbatasan dan juga semangatnya mendawamkan Al Quran, Ustad Asep telah dipilih oleh manajemen Rumah Tahfizh Center (RTC) PPPA Daarul Qur’an untuk diberangkatkan umrah bersama beberapa pejuang Al Quran dari berbagi wilayah di Indonesia. Masih lekat dalam ingatannya, saat Ustad Sholehudin, Direktur RTC PPPA Daarul Qur’an menghubunginya untuk berangkat umrah. Kebahagiaan tersendiri saat kabar haru itu datang, dalam bayangannya terlintas doa begitu banyak santri untuk dirinya.
Selepas Subuh ini (11/4), di lantai rooftop Hotel Siti, Tangerang, Ustad Asep berlatih untuk tawaf dan memakai kain ihram. Dua lembar kain lebar dibentangkan, Ustad Asep masih terus tersenyum melihat kain ihram mulai dibantu dililitkan ke badannya oleh Ustad Lukman, pejuang Qur’an dari Nusa Tenggara Barat (NTB) yang juga ikut diberangkatkan umrah ke tanah suci. Bersama 86 orang jamaah lain, Ustad Asep sebentar lagi akan ikut berkeliling Kakbah, mengucap doa-doa untuk keluarga besar Daarul Qur’an, semua yang terlibat dalam dakwah Al Quran di Indonesia.
Bismillah, inilah ikhtiar kita bersama. Umrah Ustad Asep semoga menjadi salah satu jalan memuliakan gerakan dakwah Al Quran di Indonesia, untuk keberkahan kita semua hari ini dan untuk generasi mendatang. Aamiin.