Geliat Dakwah Tahfidzul Qur’an Jadi Tanda-tanda Kebangkitan Islam di Indonesia
Laznas PPPA Daarul Qur’an mendapat kesempatan bersilaturahmi dengan Komisaris Bank Syariah Indonesia (BSI) Adiwarman Azwar Karim di Kantor Pusat Bank BSI, Gedung The Tower, Jakarta, Rabu (2/3). Dalam acara ini hadir Pimpinan Direktorat Zakat dan Wakaf Daarul Qur’an Muhammad Anwar Sani, Direktur Utama Laznas PPPA Daarul Qur’an Abdul Ghofur dan Direktur Marketing Komunikasi Laznas PPPA Daarul Qur’an Dwi Kartika Ningsih.
Laznas PPPA Daarul Qur’an mendapat kesempatan bersilaturahmi dengan Komisaris Bank Syariah Indonesia (BSI) Adiwarman Azwar Karim di Kantor Pusat Bank BSI, Gedung The Tower, Jakarta, Rabu (2/3). Dalam acara ini hadir Pimpinan Direktorat Zakat dan Wakaf Daarul Qur’an Muhammad Anwar Sani, Direktur Utama Laznas PPPA Daarul Qur’an Abdul Ghofur dan Direktur Marketing Komunikasi Laznas PPPA Daarul Qur’an Dwi Kartika Ningsih.
Anwar Sani menjelaskan geliat dakwah tahfidzul Qur’an Daarul Qur’an yang terus menggema hingga ke sejumlah Negara. Sebab saat ini, para alumni Daarul Qur’an sedang melanjutkan pendidikan di luar negeri seperti di Mesir, Rusia, China, Turki dan lain sebagainya. Ia juga menyampaikan bahwa Laznas PPPA Daarul Qur’an masih terus memberikan beasiswa kepada anak-anak yatim dhuafa melalui Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Takhassus.
Melalui zakat, sedekah dan wakafnya para donatur juga kini telah berdiri Institut Daarul Qur’an (Idaqu). Kampus yang dibangun dari nol pada dua tahun lalu, kini kampus tersebut telah memiliki hampir seribu mahasiswa-mahasiswi. “Alhamdulillah dari dukungan masyarakat dan para donatur, kami setiap tahunnya juga bisa mewisuda santri dan santriwati yang khatam menghafal 30 juz. Bukan hanya hafal 30 juz Al-Qur’an tapi juga mutqin (kuat hafalan Qur’annya),” ujar Anwar Sani.
Hal senada disampaikan Abdul Ghofur. Tahfidzul Qur’an adalah gerakan utama lembaganya. Karenanya pada 2022 ini, Laznas PPPA Daarul Qur’an mengusung tema “Wonderful Qur’an”. Saat ini telah berdiri 1.688 rumah tahfidz dengan 90.103 santri di seluruh Indonesia. Lembaganya juga memiliki Qur’an Call. Melalui program ini, masyarakat bisa belajar dan menghafal Qur’an melalui telepon serta video call secara gratis.
“Alhamdulillah santri dan santriwati di program Qur’an Call sudah lebih dari 50 ribu santri yang tersebar di Indonesia dan beberapa negara seperti Malaysia, Singapura dan lainnya. Program ini sangat diminati masyarakat, terlebih di tengah pandemi. Mereka yang ingin belajar ngaji dan setoran hafalan sangat terbantukan bisa belajar dan menghafal via online, apa lagi dengan tidak dikenakan biaya. Sangat manfaat sekali sedekahnya para donatur. InsyaAllah menjadi berkah,” tutur Ghofur.
Adiwarman Karim mengapresiasi aktifitas dakwah Daarul Qur’an. Menurutnya, gerakan dakwah tahfidzul Qur’an dapat membuat seluruh negeri terkoneksi dengan Indonesia. “MasyaAllah Daarul Qur’an, ini tanda-tanda kebangkitan Islam di Indonesia. Melalui Qur’an negara-negara di seluruh dunia dapat terkoneksi dengan Indonesia dengan diaspora Qur’an melalui alumni-alumni Daarul Qur’an di luar negeri, juga rumah-rumah tahfidz yang ada di sejumlah negara,” ucapnya.
Kekaguman Adiwarman kepada dakwah tahfidzul Qur’an Laznas PPPA Daarul Qur’an juga terpancar jelas dari ekspresi dan kata-kata yang diutarakannya. Menurut Adiwarman, kegiatan-kegiatan positif dan menarik ini harus diviralkan. "Gue aja baru tahu kalau gerakan dan dakwah Qur'an PPPA Daarul Qur’an segitu hebatnya. Ini harus jadi berita yang semua orang harus tahu sehingga tidak hanya informasi-informasi negatif saja yang diterima oleh masyarakat tapi ada yang luar biasa hebatnya kaya gini lho," ujar Adiwarman dengan gaya bicaranya yang santai.