Hidupi Keluarga dengan Menjadi Buruh Tani

Hidupi Keluarga dengan Menjadi Buruh Tani
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Nyi Sri Nurul Qomariyah (27) kini harus berperan menjadi tulang punggung keluarga setelah suaminya, Dedi Al Huda (32) yang wafat pada Mei 2021 karena Covid-19. Setelah 100 hari sepeninggal suaminya kini ibu dua anak itu memilih menjadi buruh tani untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Anak-anaknya adalah Ahmad Huda Al Mahdi (8) putra pertama yang saat ini bersekolah di SD Bondol 2 Bojonegoro dan Alhumaira Misel Kirani (5) anak kedua yang baru masuk TK Tunas Harapan Bojonegoro.

Ria, sapaannya, bercerita bahwa suaminya merupakan sosok suami yang giat bekerja. Suaminya mengerjakan satu proyek ke proyek lainnya di Surabaya maupun di luar Jawa menyesuaikan pekerjaan yang sedang dijalankan pada saat itu.

“Ayahnya selalu mengajak anak-anak untuk sekedar berenang atau makan bersama ketika pulang, karena almarhum ini tidak bisa setiap hari pulang ke rumah,” ungkap Ria, seraya mengenang kebersamaan dengan suaminya.

Kini tak ada lagi yang dinantikan kepulangannya, keceriaan anak-anak di rumah yang mengisi hari-harinya ditemani dengan kedua orang tua dari alhmarhum.

“Ayahnya hanya ingin kedua anak ini nantinya bisa sekolah mondok, karena anak-anak ini punya semangat mengaji yang tinggi dan menjadi anak yang soleh shalihah,” tuturnya.

Meskipun gaji yang didapat dari buruh tani tidak seberapa, Ria tetap ikhlas menjalani kehidupannya. Karena menurutnya ini sudah menjadi jalan hidup yang sudah digariskan, tiada kata lain selain bersyukur, sabar dan ikhlas.

Ria tidak menyangka komentar yang dia kirimkan ke salah satu postingan Instargram PPPA Daarul Qur’an berlanjut sampai pertemuan pada Selasa (31/8) kemarin bersama PPPA Daarul Qur’an Surabaya. Ucapan terima kasih ia sampaikan atas bantuan yang diberikan kepadanya dan keluarga. Ia berharap anak-anaknya dapat tumbuh menjadi sosok yang tegar dan berjiwa besar. []

Oleh: Septy, PPPA Daarul Qur'an Surabaya