Kisah Utsman bin Affan: Bermanfaat bagi Umat
‘Utsman bin’ Affan 17 juni 579 M adalah Khalifah ketiga yang memerintah dari tahun 644 M hingga 656 M dan merupakan Khulafaur Rasyidin yang paling lama memerintah. Seperti dua pendahulunya, ‘Utsman adalah salah satu sahabat utama Nabi Muhammad. Perkawinannya yang berturut-turut dengan kedua putri Nabi Muhammad dan Khadijah membuatnya mendapat julukan Dzun Nurain (pemegang dua pelita). Dalam artikel ini di ceritakan seberapa manfaatnya Utsman bagi umatnya, serta banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari salah satu kisah bersedekah Utsman ini, simak artikel berikut ini.
Pada masa pemerintahan Abu Bakar Ash-Siddiq r.a, kaum muslimin mengalami bencana paceklik yang sangat parah, paceklik yang berkepanjangan dan kelaparan yang diakibatkannya. Krisis tersebut berlangsung cukup lama hingga akhirnya warga datang ke kediaman khalifah untuk mengadukan penderitaan yang mereka alami.
"Wahai Khalifah Rasulullah, sudah cukup lama sekali langit tidak manurunkan hujan, bumi tak lagi menumbuhkan sesuatu dan warga jugs banyak yang menderita kelaparan. Lalu apa yang harus kita lakukan?" keluh mereka.
"Baik, sekarang kalian pulanglah dulu dan bersabarlah. Aku berharap sore nanti Allah memberikan jalan keluar yang lapang buat kita semua,” ucap Khalifah.
Setelah itu wargapun bubar. Pada sore harinya tedengar kabar bahwa sebuah kafilah dagang milik Sayyidina Utsman bin Affan rahiyallahu anhu akan segera tiba dari Syam. Warga menyambut kedatangan kafilah tersebut dengan riang gembira, terutama kaum miskin.
Kabar tersebut ternyata benar adanya, kafilah tersebut membawa unta yang jumlahnya tidak tanggung-tanggung yaitu sekitar seribu ekor unta dengan muatan ragam komoditas yang melimpah yang terdiri dari tepung, minyak goreng, minyak samin, dan kebutuhan rumah lainnya.
Unta tersebut parkir di perkarangan rumah Sayyidina Utsman, setelah itu barang tersebut di turunkan segera. Selang beberapa kemudian para pedagang berdatangan hendak memborong barang dagangan tersebut, Utsman menemui mereka dengan ramah.
“Dengan segala senang hati, berapa banyak keuntungan yang akan kalian berikan kepadaku?” tanya Utsman kepada para pedagang
“Dengan dua kali lipat.” Ucap pedagang tersebut.
Lalu Utsman menjawab, “Akan tetapi sudah ada yang memiliki penawaran yang lebih tinggi daripada yang kalian berikan kepadaku.”
Akhirnya para pedagang (tengkulak) itu semua penasaran, lalu berkata kepada Usman: “Wahai Utsman, di Madinah, tidak ada pedagang kecuali kami, dan tidak ada yang mendahului kami dalam penawaran, siapa orang yang berani menawar lebih tinggi dari kami?” Akhirnya Usman menjawab: “Allah SWT telah memberiku sepuluh kali lipat, apakah kamu ingin memberi lebih dari itu?
Para pedagang hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala heran, dan mulut mereka tidak bisa berucap kata apapun. Kemudian Utsman melanjutkan, "Nah, sekarang aku persaksikan kepada Allah bahwa semua barang yang dibawa oleh unta-unta ini adalah sedekah untuk semua fakir, miskin dan papa dari kaum muslimin," kata Usman.
Lalu Utsman membagi-bagikan sendiri barang-barang dagangannya itu kepada semua fakir miskin di Madinah. Semuanya habis terbagi, sementara tak satu pun warga miskin di Madinah yang tak kebagian, masyaallah.
Hikmah Kisah Utsman bin Affan
Dari kisah di atas kita bisa mengambil hikmah bahwa sesungguhnya Allah bisa menolong kita lewat apa saja, bisa lewat para hambanya yang lain atau lewat yang lainnya. Kita hanya perlu berdoa dan terus bersyukur. Dan jika niat kita dari awal sudah jelek maka kedepannya akan susah untuk mendapatkannya, seperti yang di contohkan oleh para pedagang. Kita sebagai manusia harus banyak bersabar dengan cobaan yang datang, karena sesungguhnya jika bersabar kita termasuk kepada orang-orang yang beriman serta di senangi oleh Rasulullah dan Allah SWT.
Anda bisa berpartisipasi dalam program sedekah penghafal Quran bersama Laznas PPPA Daarul Qur'an. Klik di sini untuk berdonasi. Semoga Allah memberikan kesehatan dan menerima setiap amal ibadah kita. Aamiin.