Lantunan Qur'an di Pesisir Jailolo

Lantunan Qur'an di Pesisir Jailolo
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Setiap sore, sejumlah anak di Dusun Bobanehena pergi ke pesisir laut Jailolo, Halmahera Barat, Maluku Utara. Sembari menikmati gemercak ombak yang menghempas karang-karang di tepian pantai, mereka duduk di atas karang dan memulai lantunan Qur’annya.

Ya, mereka adalah santri Kampung Qur’an Bobanehena yang tengah menghafal Al-Qur’an. Pesisir laut Jailolo menjadi tempat favorit para santri untuk mengulang-ulang hafalan. Tahun 2019, menjadi titik awal para santri meningkatkan hafalan Al-Qur’an.

Salah satu kegiatan yang digelar untuk membuat mereka semangat menghafal Al-Qur’an adalah Tahfizh Camp. Selama mengikuti tahfizh camp, para santri diwajibkan menyetor hafalan, halaqah dan mempelajari DAQU Method.

Dalam kegiatan ini, santri ditergetkan dapat menghafal satu juz selama satu pekan. "Alhamdulillah, satu pekan berhasil setor satu juz. Kalau mau setoran, saya tidak pernah lupa untuk berdoa terlebih dahulu," ujar Lilah, salah satu dari 25 santri yang mencapai target hafalan.

Selama Tahfizh Camp, peserta dapat menyetorkan hafalannya sebanyak tujuh kali dalam satu hari. Lilah yang kini berusia 15 tahun itu mengungkapkan, selain menghafal Qur’an di tepi laut Jailolo pada sore hari, waktu yang paling ia sukai untuk menghafal adalah setelah salat Tahajud dan Subuh.

Pukul 03.00 Waktu Indonesia Timur (WIT), Lilah sudah terbangun untuk melaksanakan qiyamul lail. Ia mengalahkan rasa dingin dan malas yang menyelimuti. Mengambil air wudu kemudian mendirikan salat. Hingga setelahnya ia kembali membuka mushaf Al-Qur'an untuk menambah pundi-pundi hafalannya.

Ketua Yayasan Rumah Tahfizh Bobanehena Sofyan Labuha mengatakan, acara tahfizh camp yang berlangsung selama tujuh hari sejak 25 Desember-1 Januari merupakan bagian dari miniatur pesantren. Ke depan, ia mengaku akan mengembangkan rumah tahfizhnya yang kini menampung 200 santri.

"InsyaAllah, mulai Maret - April, kami akan membuat ruangan untuk mondok santriwati, insyaAllah muat sekitar 20 santri. Jadi mereka bisa muqim di sini. Semoga Rumah Tahfizh Bobanehena bisa membuat anak-anak Indonesia Timur menjadi penghafal Al-Qur’an, Aamiin,” harapnya.