Lapas Perempuan Kelas II A Bandung Rayakan Tahun Baru Islam 1445 H Bersama PPPA Daarul Qur'an
Dalam rangka perayaan tahun baru Islam 1445 H, Lapas Perempuan Kelas II A Bandung menyelenggarakan perlombaan hafalan Qur’an, tilawah Qur’an serta asmaul husna dan sholawat pada Rabu (26/7). Dalam kesempatan ini, pihak Lapas menjalin kerjasama dengan PPPA Daarul Qur’an Bandung untuk menjadi juri di perlombaan tersebut.
Kurang lebih sebanyak 200 orang warga binaan pemasyarakatan & petugas lapas hadir dalam kegiatan ini. Adapun juri untuk perlombaan tersebut dibantu oleh asatidz Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Bandung yakni diantaranya Ust. Ahmad Nurjaman, S. Pd. I, MH; Ust. Hafifuddin, S. Pd. I & Ustadzah Yan Yan Nuryani, S. Pd. I, al Hafizhah.
Para peserta lomba merupakan perwakilan dari setiap blok kamar di Lapas Perempuan Kelas II A Bandung, yang terdiri dari perwakilan kamar Bougenville, Anggrek dan Dahlia. Adapun total pesertanya terdiri dari 9 orang lomba MTQ, 9 orang lomba MHQ serta 3 grup lomba asmaul husna & sholawat.
Kalapas Perempuan Kelas II A Kota Bandung, ibu Prihartati, S.Sos., M.SI, memberikan wejangan untuk seluruh warga binaan pemasyarakatan bahwasannya semoga ditahun baru ini Allah SWT senantiasa memberikan rahmat & keberkahan untuk kita semua, dengan adanya kegiatan ini juga semoga membuat semangat, semakin bertaqwa, beriman dan menyadarkan kita semua akan kebesaran Allah.
“Allah sudah menegur temen-temen semua sehingga berada disini, ini waktunya untuk intropeksi diri menjadi lebih baik lagi, menjadi bekal juga ketika sudah di luar nanti. Tentunya kegiatan ini didukung oleh teman-teman warga binaan yang rajin di masjid, semoga bisa terus merangkul teman-temannya yang lain untuk semakin sadar memperbaiki diri. Dan juga para dewan juri dari Daarul Qur’an terimakasih sudah hadir dan berkenan menjadi juri, mohon arahan & bimbingannya untuk pelaksanaan lomba spesial muharram ini,” tutur Bu Prihartati Kalapas Perempuan Kelas II A Bandung.
Adapun sambutan dari dewan juri, yakni oleh Ustadz Ahmad Nurjaman, S. Pd. I, MH, menyampaikan bahwa yang membedakan satu dengan yang lainnya adalah tingkat ketaqwaan seorang hamba dan itu tidak bisa dilihat hanya dari penampilannya saja. Jadi jangan merasa rendah diri, terus meningkatkan diri menjadi hamba Allah yang bertaqwa dan beriman, dengan cara menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Salah satunya adalah talil Qur’an yakni membaca Al-Qur’an.
“Saya yakin, pasti ada disini yang mulai memperbaiki dirinya dengan banyak membaca Al-Qur’an, mentadaburi & mengamalkannya. Dan harus yakin itu akan berdampak dan merubah hidup kita. Semoga usaha kita untuk terus memperbaiki diri akan menambah keimanan dan ketaqwa dimanapun kita berada,” ujar Ustadz Ahmad Nurjaman.