Merayakan Qurban: Dari Muslim Disabilitas hingga Santri Pelosok Yogyakarta

Merayakan Qurban: Dari Muslim Disabilitas hingga Santri Pelosok Yogyakarta

Qurban menjadi momentum yang paling ditunggu oleh berbagai kalangan masyarakat. Kesempatan menunaikan hajatnya untuk berkurban bagi donatur, sekaligus momen merasakan kenikmatan daging qurban bagi penerima manfaat. Kehadiran Idul Adha menumbuhkan solidaritas dan kepedulian antar sesama, serta menyingkap kesenjangan sosial antara masyarakat menengah atas dan akar rumput. 

Sepanjang tahun, PPPA Daarul Qur’an DI. Yogyakarta senantiasa mengambil peran dalam menyebarkan edukasi qurban, dan berkontribusi dalam pemerataan distribusi qurban kepada penerima manfaat yang benar-benar membutuhkan. Pemerataan distribusi inilah justru yang menjadi poin penting dalam momentum qurban ini, sehingga kelompok-kelompok yang tidak tersentuh di masyarakat bisa ikut menyempurnakan Idul Adha dengan merasakan nikmatnya daging qurban. 

Oleh karena itu, dalam rangka menunjang pemerataan distribusi, PPPA Daarul Qur’an DI. Yogyakarta membagi penerima manfaat menjadi beberapa indikator, yakni santri pelosok dan rumah tahfizh dhuafa, muslim disabilitas, kawasan pasca bencana, minoritas dan marginal. 

Rumah Tahfizh Nurul Qur’an Patuk yang berada di pelosok Gunung Kidul, dan Nurul Qur’an Kokap di pelosok Kulon Progo, merupakan dua contoh target penerima manfaat qurban tahun ini. Rumah Tahfizh dhuafa yang masing-masing membina 80 dan 160 santri ini tumbuh dengan kesederhanaan di tengah masyarakat pelosok yang sangat membutuhkan penguatan religiusitas dan spiritualitas. Bina santri dan masyarakat setempat menjadi misi yang terus digelorakan sehingga dampak dakwah itu benar-benar nyata. 

Muslim disabilitas, komunitas Tuli Mengaji Yogyakarta dan Magelang juga menjadi target penerima manfaat. Kelompok marjinal yang masing-masing beranggotakan 30 dan 50 orang ini sebagian besar masih sangat membutuhkan pendampingan dan penguatan. Di bawah binaan PPPA Daarul Qur’an DI. Yogyakarta, semangat untuk belajar Al-Qur’an dan memperdalam ilmu agama itu terus tumbuh subur dari 2022 hingga kini. Berbagai program peningkatan kompetensi dan penguatan religiusitas telah digulirkan sehingga mereka tumbuh menjadi muslim yang kokoh keimanannya. 

Tidak lupa, kawasan minoritas dan marjinal Kalicode juga tak luput menjadi target penerima manfaat qurban sepanjang tahun. Sejak tahun 2016 hingga kini, PPPA daarul Qur’an DI. Yogyakarta terus mendampingi masyarakat di bawah kolong Jembatan Gondolayu ini melalui berbagai program yang digulirkan, terutama dalam pendidikan Al-Qur’an. Peluncuran berbagai program ini merupakan bentuk kontribusi PPPA Daarul Qur’an DI. Yogyakarta dalam penguatan keimanan masyarakat setempat yang terjepit dalam kawasan minoritas. 

Pada akhirnya, momentum qurban tidak terbatas pada menyempurnakan Idul Adha dengan kenikmatan daging qurban. Idul Adha telah mengarah pada ranah penguatan keimanan dan tumbuhnya rasa bahwa mereka masih dipedulikan dan mendapat dukungan atas perjuangan yang telah dilakukan.