PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta Gelar Webinar Next Level UMKM Indonesia

PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta Gelar Webinar Next Level UMKM Indonesia
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta menggelar webinar Next Level UMKM Indonesia pada Sabtu (11/9). Hadir kedua kalinya sebagai acara unggulan PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta, acara ini bertujuan untuk mewadahi ibu rumah tangga yang putar haluan menjadi seorang pebisnis akibat belum usainya pandemi Covid-19.

Acara yang digelar melalui webinar tersebut mengambil tema “Mompreneur Survive di Masa Pandemi” dengan menghadirkan tiga narasumber utama, yakni Febriana Indriasari selaku Owner Rumah Cantik Sehat Muslimah, Elaeis Pratiwi selaku Owner Alwafa Hijab, kemudian Ika Yunia Fauzia selaku Owner Knia Grosir & Dosen UHW Perbanas Surabaya, dan terakhir Elsa Febiola Ariyanti yang merupakan Financial Advisor & Educator.

Sambut hangat dari antusiasme peserta juga turut memeriahkan acara, terbukti dari interaktifnya webinar hingga kehadiran peserta dari kota-kota besar di Indonesia, seperti Surabaya, Bandung, Pekanbaru, Yogyakarta dan masih banyak yang lainnya.

Di sela pemaparan materi, Elaeis Pratiwi (Owner Alfawa Hijab) selaku salah satu narasumber juga menuturkan bahwasanya berbisnis punya nilai spiritual tersendiri dalam kehidupan. Sebab kehidupan adalah gabungan dari kebutuhan jasmani dan rohani, dimana kebutuhan jasmani dipenuhi dengan bertemu orang baru, membuat produk, membuat ide hingga berbisnis sementara kebutuhan rohani diimbangi dengan keagamaan.

Menjadi seorang ibu sekaligus memiliki jiwa entrepreneur adalah hal yang harus dioptimalkan. Karena dengan adanya hal tersebut, kedepan mampu menumbuhkan motivasi bagi generasi penerus untuk tumbuh lebih baik dan memiliki cita-cita tinggi.

Diharapkan dari terselenggaranya acara tersebut, untuk ibu rumah tangga yang baru memulai ataupun sudah berkecimpung dalam dunia bisnis tidak perlu ragu untuk melanjutkan. Tanpa melupakan peran utama sebagai istri dan ibu, berbisnis tidak akan menjadi penghalang untuk tetap berkarya dan berinovasi selama keseimbangan jasmani dan rohaninya terpenuhi.