Saatnya Milenial Memimpin

Saatnya Milenial Memimpin
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Pembinaan para santri PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta kembali dilaksanakan pada Selasa (9/2) malam. Kali ini bertajuk Upgrading Series #2 dengan tema Kepemimpinan Milenial. Acara ini mengundang Direktur Eksekutif Forum Zakat (FoZ), Agus Budiyanto sebagai narasumber.

Pembinaan itu selain diikuti oleh santri penerima manfaat Beasiswa Tahfidz Qur’an (BTQ), juga diikuti oleh santri Tahfidz Intensif yang merupakan program dauroh tahfidz. Sekitar 45 peserta nampak antusias menyimak pemaparan dari narasumber.

Sebagai salah satu pemimpin dari kalangan milenial, Mas Budi panggilan akrabnya tak lupa mengingatkan pada para peserta agar mengoptimalkan lingkungan kampus untuk mengembangkan potensi diri. “Ketika ingin menjadi apapun setelah kuliah, maka mulailah dari saat kuliah, masa kuliah adalah masa aktualisasi diri sebelum masuk ke dunia yang sebenarnya,” ujar Mas Budi.

Tujuan dari pembinaan ini adalah menarik para milenial untuk mengambil alih bangku kepemimpinan apapun. Karena menurut Mas Budi, ketika milenial juga turut andil dalam bangku kepemimpinan maka akan ada perubahan yang lebih baik.

“Sudah saatnya milenial menduduki bangku-bangku kepemimpinan, agar perubahan dan permasalahan segera bisa terselesaikan,” lanjut Mas Budi.

Dalam paparannya Mas Budi juga menerangkan tentang kondisi sosial terkait permasalahan-permasalahan masyarakat yang jamak dijumpai. Mulai dari permasalahan ekonomi, pendidikan, kesehatan, keimanan, dan sosial kemasyarakatan.

Menurut Mas Budi pemimpin yang baik adalah yang mengamalkan sesuai dengan petunjuk dalam Al-Qur’an. Di mana pada salah satu ayatnya Allah SWT berfirman dalam QS. Ali Imran ayat 104, “Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.”

Menurutnya, pemimpin yang baik adalah yang beramal makruf nahi munkar, menyeru pada kebaikan dan mencegah kemungkaran, dengan cara yang humanis dan damai. Para peserta yang merupakan santri BTQ dan Tahfidz Intensif sesungguhnya memiliki modal besar untuk menjadi pemimpin yang baik di masa depan.

Dengan hafalan Al-Qur’an yang dimiliki diharapkan para santri dapat mengamalkan kandungan dalam Al-Qur;an dengan baik, selalu beramal makruf nahi munkar dimanapun berada, apalagi ketika tengah terjun dalam kehidupan bermasyarakat nantinya.

Kepala Cabang PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta, Maulana Kurnia Putra berharap agar para santri yang telah dianugerahi oleh Allah SWT dengan hafalan Al-Qur’an dapat menjadi pemimpin di masa depan, serta menjadi teladan dengan akhlak mulia ditengah-tengah masyarakat. Sehingga tercapai pembangunan masyarakat yang berbasis Al-Qur’an sesuai dengan yang dicita-citakan Daarul Qur’an. []