Siang Bertani, Petang Mengajar Ngaji
Siang berdagang dan bertani, petangnya mengajar ngaji, begitulah kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh Ustadz Mursid (50), seorang pejuang dakwah dari dusun Bradag, Ngawen, Blora, Jawa Tengah, yang tak pernah mengenal lelah dalam mendakwahkan Al-Qur'an.
Pengabdiannya menjadi seorang guru mengaji selama 14 tahun membuatnya banyak belajar akan arti sebuah pengorbanan dan keikhlasan dalam menggapai ridho Ilahi, terlebih di tengah tanggungjwabnya sebagai kepala rumah tangga membuatnya harus pandai dalam membagi waktu sehari-harinya. Baik untuk menafkahi keluarga, berkumpul bersama, hingga melakukan berbagai aktivitas untuk mendakwahkan agama-Nya dengan apa saja yang ia bisa.
Lelah tentu saja begitu sering ia rasakan. Kala bercocok tanam hingga berjualan sayur dan jajanan di warung sederhana yang ia buka di depan halaman. Peluh keringat yang bercucuran tak lagi ia hiraukan, semata demi bisa mencukupi kebutuhan keluarganya serta bisa memberi manfaat untuk masyarakat sekitarnya.
Tak besar warung yang dimilikinya, hanya berkisar 2x2 meter saja. Tak banyak pula barang jualan yang ia jajakan, hanya sekedar sayuran, jajanan, hingga sedikit sembako umum yang biasa dibutuhkan oleh para warga. Penghasilan sehari-hari dari bertani dan berjualan pun tak seberapa, namun meski demikian Ustadz Mursid selalu bersyukur dengan setiap rezeki yang ia dapat.
"Cukup itu nggih kita yang mengatur, seberapapun rezeki kita harus selalu bersyukur, insyaAlloh Gusti Alloh yang akan cukupkan selebihnya, itu yang selalu menjadi pedoman saya dan keluarga" tutur Ustadz Mursid.
Ustadz Mursid mengajarkan makna perjuangan dan syukur pada setiap rezeki yang dimiliki. Melalui hal ini, dan melihat semangat serta kegigihannya dalam mencari nafkah dan berjuang berdakwah, membuat PPPA Daarul Qur’an Semarang tergerak untuk memberikan dukungan bantuan modal usaha untuk Ustadz Mursid dan keluarga.
“Semoga dengan bantuan modal usaha ini dapat membantu mengembangkan usaha yang telah dijalankan oleh beliau. Aamiin,” ujar Kepala Cabang PPPA Daarul Qur’an Semarang, Muhammad Nur Fauzan. []