Tekad Nyimas di Pulau Tunda
Nyimas tak pernah menyangka akan melalui episode kehidupan di Pulau Tunda. Pulau yang baru pertama kali ia dengar. Pasca karantina Program Kader Tahfizh Daarul Qur'an, Nyimas ditugaskan membina masyarakat Pulau Tunda selama satu tahun.
Nyimas si Gadis asal Palembang, perawakan kecil dan lincah. Lulus dari Ilmu Keperawatan Universitas Sriwijaya, ia lantas melanglang buana sebagai relawan medis di berbagai medan. Mulai ekspedisi khatulistiwa bersama TNI sampai ke daerah bencana dengan lembaga kemanusiaan.
“Ini tantangan baru, sebagai Dai di pulau kecil,” ujar Nyimas.
Pulau Tunda terletak di Laut Jawa berbatasan dengan Selat Sunda. Secara administratif berada di wilayah Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Banten. Pulau eksotik yang terkenal dengan alam bawah laut ini dapat ditempuh dengan kapal penumpang selama tiga jam dari pelabuhan Karangantu, Serang, Banten.
Nyimas bertekad menghidupkan rumah tahfizh untuk membina anak-anak di Pulau Tunda. Selain itu, antusias warga belajar Islam yang besar, Nyimas pun terlibat dalam majelis taklim pekanan. Dakwah door to door menjadi andalannya untuk membangun komunikasi dengan warga.
“Semoga memberikan perubahan positif dan mengakselerasi warga belajar Al Quran,” tambah Nyimas.