Asesmen Kompetensi Guru Al-Qur’an di Yogyakarta Libatkan 31 Peserta dari 4 provinsi

Sebanyak 31 guru Al-Qur’an mengikuti asesmen sertifikasi kompetensi Tahsin dan Tahfizh di Kantor PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta pada Sabtu (26/07). Kegiatan ini merupakan bagian dari agenda hari ketiga rangkaian sertifikasi yang diselenggarakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Daarul Qur’an yang telah terlisensi resmi oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP RI). Agenda kali ini, 31 guru Al-Qur’an yang menjadi asesi berasal dari beberapa lembaga pendidikan Al-Qur’an (LPQ) seperti PPTQ SahabatQu, Guru Ngaji Berdaya (GNB), RS Nur Hidayah, RT Nur Hidayah, RQ Madaniyah Gunungkidul, dan lain-lain yang berasal dari Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat.
Asesmen kompetensi kali ini dilakukan secara langsung oleh asesor LSP Daarul Qur’an yakni Ustadz Muhammad Bisyri dan Ustadz Hamzah Arafah yang memverifikasi kemampuan peserta dari aspek bacaan, hafalan, serta metodologi pengajaran. “Setiap peserta diuji satu per satu dengan jadwal yang ketat mulai pukul 08.30 pagi hingga pukul 16.00 sore. Ini bentuk komitmen kita memastikan standar mutu guru Al-Qur’an yang profesional dan terverifikasi sesuai dengan standar dari BNSP RI,” ungkap Ustadz Muhammad Bisyri, salah satu asesor dalam agenda ini.
Suasana ruang ujian terlihat tertib dan fokus. Para peserta yang terdiri dari guru-guru Al-Qur’an berbagai lembaga tampak serius menjalani tahapan asesmen, mulai dari tilawah, muroja’ah hafalan, hingga praktik mengajar. Pengujian dilakukan dalam beberapa sesi, dengan waktu rata-rata 10–15 menit untuk masing-masing asesi skema tahsin dan 60 menit untuk skema tahfizh.
Salah satu peserta, Habib Hizbullah Sidiq dari Rumah Tahfizh Nur Hidayah, mengaku bersyukur dapat mengikuti sertifikasi ini. “Ini pengalaman berharga karena tidak hanya mengukur hafalan dan bacaan, tetapi juga memperbaiki metode mengajar kami. Semoga ke depan makin banyak guru Al-Qur’an yang tersertifikasi,” ujarnya usai menjalani ujian.
Dengan adanya program sertifikasi ini, PPPA Daarul Qur’an berharap bisa memperkuat kualitas pendidikan Al-Qur’an di Indonesia, khususnya di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya. Program ini menjadi langkah strategis dalam mencetak guru-guru Al-Qur’an yang tidak hanya mumpuni dalam hafalan dan bacaan, tapi juga memiliki kompetensi pedagogik yang diakui secara nasional.