Buah dari Istiqomah Mendakwahkan Al-Quran Isyarat

Buah dari Istiqomah Mendakwahkan Al-Quran Isyarat

Tuli Mengaji Yogyakarta, agenda rutin bulanan yang telah dilanggengkan sejak tahun awal 2022 lalu, masih istiqomah terselenggara hingga detik ini. Pertemuan setiap pekan terakhir di penghujung bulan itu, justru menjadi agenda yang senantiasa dinanti Muslim Tuli dari seluruh wilayah Yogyakarta. Terlepas untuk mengaji, melainkan juga momentum berbagi cerita dan mengeratkan silaturahmi antar sesama.

Variasi program yang terus dikembangkan seiring berjalannya waktu, juga menjadi alasan baru untuk mendawamkan semangat dan ritme keistiqomahan itu hingga kini. Kesempatan untuk belajar hal baru, bersama orang baru, menjadi kesempatan yang mungkin tidak mereka dapatkan di tempat lain. 

Usai kelas menulis opini bersama esais nasional, Bandung Mawardi, digelar pada April 2025 lalu, bulan ini beralih pada penguatan belajar menulis huruf hijaiyah kembali. Dengan dipandu oleh Ustadz Akbar Fathan, selaku Pengelola Grha Tahfizh Daarul Qur’an Yogyakarta baru yang pernah menempuh kelas khusus khat (penulisan huruf arab), mereka mendapat ilmu baru tentang kaidah menulis hijaiyah. 

Sebagaimana dalam berbagai kegiatan pada umumnya, antusias itu selalu mereka tunjukkan. Jiwa pembelajar yang melekat dalam diri Muslim Tuli tanpa disadari terus tumbuh melalui adanya kesempatan belajar  hal baru ini. 

Alhamdulillah, seiring berjalannya waktu, dakwah Tuli Mengaji yang terus digaungkan melalui berbagai media dan perluasan variasi program telah mampu menarik antusias publik. Ketertarikan terhadap program Tuli Mengaji sudah terlihat dari keterlibatan mahasiswa, guru, hingga orang non tuna rungu lainnya dalam bentuk kunjungan penelitian hingga belajar Al-Qur’an Isyarat. Salah satunya pada kajian rutin 18 Mei 2025 lalu, dimana ada dua mahasiswa jurusan Pendidikan Luar Biasa (PLB) dan seorang dosen yang hadir untuk belajar Al-Qur’an Isyarat di kantor PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta. 

Ini adalah salah satu buah yang mulai tampak dari sekian panjang waktu dalam upaya mengabarkan Tuli Mengaji kepada publik. Dakwah ini juga upaya membangun toleransi dan kepedulian sosial terhadap kebutuhan beragama kelompok marginal. Kepedulian itu telah ditunjukkan dengan mengangkatnya dalam topik-topik penelitian yang relevan dengan beberapa bidang, ikut serta belajar dan mengajarkan Al-Qur’an Isyarat, hingga mendukung melalui publikasi, donasi program dan hal lain yang dapat dilakukan