Daqu Ketapang Boyong Juara Umum MHQ ke-VII
Puncak acara penutupan Musabaqah Hifzhil Qur’an (MHQ) Nasional ke-VII Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an menjadi sesi paling dinanti 247 santri peserta lomba. Setelah dua hari bertarung dalam 17 kategori lomba yang berlangsung sejak Sabtu (17/11) lalu, tibalah sesi pengumuman hasil ikhtiar yang mereka lakukan. Sejak Senin (19/11) pagi para santri telah memenuhi aula Gedung Ismail Pesantren Putra Daarul Qur’an Solo, Jawa Tengah.
Lantunan lagu Indonesia Raya dan Mars Daarul Qur’an menambah khidmat silaturahim pejuang Qur’an se-Indonesia. Tausiyah yang disampaikan Pengasuh Pondok Pesantren Tahfizh Putra Ketapang Ustad Syaiful Bahri memotivasi santri akan keutamaan berinteraksi dengan Al-Qur’an. Karena setiap interaksi kita dengan Al-Qur’an menjadi syafaat dan dapat mengangkat derajat kita di hadapan Allah SWT.
Motifasi tersebut dikuatkan dengan tausyiah Ustad Anwar Sani setelah penyampaian literasi kebanksentralan dan uang asli oleh Bank Indonesia. Dalam sesi tersebut, ia menyampaikan motivasi dream Daarul Qur’an menuju 5 benua. Harapannya setelah kemeriahan MHQ Nasional ke-VII ini, dimensi dakwah, kompetisi, dan silaturahim MHQ selanjutnya terpusat pada skala internasional.
Di akhir acara, satu per satu pemenang lomba setiap kategori dibacakan dengan diikuti penyerahan piala penghargaan bagi juara I, II, dan III. Tepuk tangan dan teriakan takbir para santri menambah kemeriahan puncak acara tahunan ini. Hingga tibalah sesi paling menegangkan yaitu pengumuman juara umum MHQ ke-VII yang diraih oleh Pondok Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an Ketapang.
“Alhamdulillah, terimakasih kepada Biro Tahfizh yang mengadakan acara MHQ ini, kemudian atas rizki Allah SWT akhirnya Ketapang bisa bawa pulang juara umum kembali setelah dua tahun lalu,” jawab Ustad Saiful. Baru setelah dua tahun Ketapang bisa kembali membawa pulang juara umum lagi, karena tahun sebelumnya juara umum sempat dipegang oleh Cikarang.
Dari 15 santri delegasi Ketapang, tujuh santri diantaranya mampu menyambat predikat juara pada enam kategori lomba. Semangat dan antusias delegasi santri Ketapang memang telah melekat jauh-jauh hari sebelum kegiatan. Negosiasi karantina persiapan lomba pun sudah mereka lakukan, hingga H-7 acara mereka diijinkan untuk berlatih intensif mempersiapkan lomba.
“Yang jelas saya selaku pendamping itu bisa ikutan nangis, terutama melihat Azaim juara II kategori MHQ 30 juz, selama perjalanan lisannya tidak berhenti untuk murajaah 10-15 juz bahkan selama di dalam bus menuju Solo pun masih saja muraja’ah,” terang Ustad Fakih, pelatih santri delegasi Ketapang.
Hal yang sama mengenai tingginya antusias peserta juga dilihat Ketua Yayasan Daarul Qur’an Soloraya HM. Adib. “Banyaknya elemen masyarakat yang terlibat menjadi kelebihan MHQ ke-VII ini. Karena yang berharga bukan sekedar penghargaan, tetapi persaudaraan di antara kita untuk sama-sama berjalan dalam dakwah Qur’an,” tuturnya.