Duka Sulawesi Tenggara, 5.703 Jiwa Terdampak Banjir

Duka Sulawesi Tenggara, 5.703 Jiwa Terdampak Banjir
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan sebanyak 1.598 Kepala Keluarga (KK) atau 5.703 jiwa yang tersebar di 42 desa terkena dampak dari banjir yang terjadi di Konawe dan Konawe Utara, Sulawesi Tenggara sejak dua pekan. Kini mereka yang menjadi korban masih tinggal di sejumlah posko pengungsian karena di sejumlah desa banjir masih belum surut.

Sementara itu, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan ada 202 unit rumah hanyut, 1.396 rumah dan 1.484,8 hektare lahan pertanian serta tiga unit pasar terendam banjir. Begitu pula dengan fasilitas umum serta fasilitas sosial, meliputi sekolah sebanyak 28 gedung, kantor desa sebanyak dua gedung dan balai desa yang sudah tidak bisa digunakan.

“Ada pula rumah ibadah sebanyak lima bangunan masjid terendam, dan dua puskesmas. Sementara jembatan dan jalan meliputi empat jembatan penghubung antara kabupaten dan provinsi serta jembatan dari satu Desa Laronanga ke Desa Puwonua hanyut dan terputus,” ujar Sutopo dalam siaran persnya pada, Rabu (12/6).

Ratusan warga pun mulai terserang berbagai penyakit seperti diare, demam, gatal-gatal, sakit kepala serta berbagai penyakit lainnya. Kebutuhan mendesak yang harus segera tertangani adalah pelayanan kesehatan, dapur umum, dan kebutuhan logistik lainnya. Sampai saat ini, masih ada tiga desa terisolir yakni Kecamatan Wiwirano meliputi Desa Padalere Utama, Desa Padalere dan Desa Lamonae Utama.

Menanggapi hal tersebut, PPPA Daarul Qur’an mengirim tim Siaga Bencana (SIGAB) ke sejumlah titik lokasi yang terkena dampak banjir untuk melakukan assessment dan setelah itu mendistribusikan bantuan untuk para korban. Medan yang sulit, tak menyurutkan langkah tim SIGAB untuk tetap menyusuri  dan menerobos banjir yang masih menggenang di beberapa wilayah.

“Tim menyusuri banjir dengan motor, namun untuk sampai di Konawe Utara motor harus diangkut terlebih dahulu dengan rakit dan diangkat ke mobil-mobil besar karena banjir belum surut dan arus air masih deras. Sehingga motor yang akan melintas ditakutkan mogok di tengah jalan,” ujar Dena Fadillah, Pimpinan PPPA Daarul Qur’an Makassar sekaligus Koordinator SIGAB untuk Banjir Konawe.

Dena mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk turut mendoakan saudara-saudara kita yang tengah dilanda bencana. “Semoga banjir di Konawe Utara segera surut dan mereka yang menjadi korban diberikan kesabaran. Bagi sahabat yang ingin terlibat langsung membantu para korban banjir bisa langsung berdonasi melalui rekening kemanusiaan PPPA Daarul Qur’an atau Sedekah Online,” ujarnya.