Suasana Baru itu adalah Multazam
Mengucap pelan, ucapannya lirih, mengajak lawan bicaranya untuk menyimak setiap kalimat. Wajahnya teduh, senyumnya sangat sederhana, khas seorang guru mengajar ilmu dengan kerendahan hati. Tetiba bibirnya sedikit bergetar mengisahkan kala Ustad Sholehudin meneleponnya tempo hari. Matanya sedikit berkaca membayangkan perbincangan pada satu siang yang barangkali tidak akan dilupakan oleh pengajar Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an di Kadudampit, Sukabumi ini.
Undangan untuk berangkat umrah dari PPPA Daarul Qur’an membuatnya terhenyak. Betapa sekian perjuangannya mendakwahkan Al Quran di sekian daerah tidak membuatnya lelah. Situasi di Depok, Mampang, Salabintana, dan akhirnya di Kadudampit Sukabumi terbayang dengan jelas saat menerima tawaran untuk berangkat umroh. Sekian masalah, situasi, dan suasana baru di tempat-tempat baru terus dijumpainya. Ya, Ustadz Ruswandi menyadari dan mengikhlaskan semua tantangan dakwah yang dijumpainya. Doanya, Allah akan memberi jalan bagi hamba-Nya yang ikhlas berjuang.
“Yang paling terkesan adalah begitu cepat saya pindah banyak tempat untuk mengajar Tahfidz. Suasana baru harus dibangun, banyak tantangan, hambatan, bahkan rintangan di jalan mendawamkan firman Allah SWT. Sampai kemarin, beberapa waktu lalu, saya dihubungi Ustad Sholeh untuk berangkat umrah,” ungkap Ustad Ruswandi.
Lelaki asli Sukabumi ini pun tak menyangka, setelah begitu banyak daerah, rintangan, tantangan dan suasana baru dalam berdakwah, Allah pun memanggilnya sebagai tamu di rumah-Nya. Dengan kesederhanaannya dalam bertutur, dan mushaf Al Quran saku bersampul hijau gelap dalam genggamannya, Sabiq, biasa beliau disapa akan lagi-lagi menemui suasana baru dalam perjalanan dakwah Al Qurannya. Kali ini, bukan rintangan dan hambatan, namun suasana baru itu adalah Multazam, salah satu tempat mustajabnya doa seorang Muslim.
Di Multazam, antara pintu Kakbah dan Hajar Aswad, Ustad Ruswandi akan berdoa untuk kebaikan bagi kita semua yang senantiasa berjuang untuk Al Quran. Segala masalah, tantangan dan pengalaman masa lalu dalam dakwahnya akan segera menjelma doa-doa. Keyakinannya, Al Quran akan senantiasa memperjalankan manusia untuk berjumpa dengan banyak kebaikan.