Fase & Pola Asuh Perkembangan Anak Bersama Bunda Sofiana Indraswari

Fase & Pola Asuh Perkembangan Anak Bersama Bunda Sofiana Indraswari
Fase & Pola Asuh Perkembangan Anak Bersama Bunda Sofiana Indraswari
Fase & Pola Asuh Perkembangan Anak Bersama Bunda Sofiana Indraswari
Fase & Pola Asuh Perkembangan Anak Bersama Bunda Sofiana Indraswari
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Fase & Pola Asuh Perkembangan Anak Bersama Bunda Sofiana Indraswari

Ketika memasuki fase istri dan juga seorang ibu, kita menyadari bahwa dalam prosesnya bukan anak yang belajar namun orang tua yang sedang belajar. Berapapun jumlah anak kita, berapapun usianya saat ini, laki laki atau perempuan satu prinsip utama yang perlu kita pegang adalah kita sedang mengasuh sebuah generasi  bukan sekedar seorang anak (12/8).

Kita perlu meyakini bahwa dia yang sedang diamanahlan dari Allah kepada kita itu sesungguhnya bukan sekedar seorang anak, namun amanah mengasuh generasi. Bahwa tidak ada satupun pencipataan manusia yang dititipkan kepada rahim seorang ibu kecuali kehendak Allah, dan merupakan orang-orang terpilih. Dan setiap anak memiliki karakter yang berbeda-beda dengan cara penanganan yang berbeda pula. Tugas kita adalah merawatnya agar tetap indah sesuai dengan fitrahnya.

Percayalah bahwa anak-anak kita diberi peran oleh Allah di masa depan. Ketika setiap isu fase anak yang muncul, dihadapi dengan sabar karena itu sebagai kekuatan untuk mengetahui bahwa kita sedang mengasuh generasi. Hanya orang tua yang bisa mengerti dan tau bagaimana mengatasi anaknya, jangan sampai diri kita tidak bisa melihat kebaikan pada diri anak kita.

Tujuan mengasuh bukan hanya memuaskan diri kita, tapi agar kita bisa bersama-sama di surga Allah, “(yaitu) surga-surga ‘Adn, mereka masuk ke dalamnya bersama dengan orang yang saleh dari nenek moyangnya, pasangan-pasangannya, dan anak cucunya, sedang para malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu” (Qs.Ar Radd: 23).

Juga jangan sampai kita meninggalkan generasi yang lemah. Sebagaimana disebutkan dalam QS. An-Nisa: 9, “Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar”.

Kita sebagai orang tua tentu menginginkan bahwa anak kitab isa dibekali oleh materil, tabungan harta dan lain lain. Namun, penting juga bagi kita membekali anak dengan iman, akhlaq, sehingga ia tau akan tujuan hidupnya, tau Rabbnya, tau arah jalan yang benar. Faktanya menanamkan keyakinan tidak semudah mengajarkan keterampilan. Mengasuh adalah seni mengolah raga, karsa rasa, nalar dan iman.

Beberapa fakta dilapangan bila keluarga yang baik dalam pembagian peran akan berdampak sangat signifikan terhadap perkembangan anak- anak, kondisi emosi anak, ibu dan ayah relatif lebih stabil. Sedangkan bila peran keluarga mengalami disfungsi maka, orang tua akan mudah mengalami stres sehingga akan berdampak pada anak yang menjadi sasaran emosi, anak meliat banyak contoh perilaku maladaptive orang tua, sehingga akan menyebabkan kegoyahan dalam karakter dan pada sebagian besar anak berdampak pada adanya permasalahan dalam sosial emosi anak.

Master Plan Pengasuhan (0-14 Tahun): Project Bersama Ayah & Bunda

0-7 tahun

·  Menanamkan aqidah & iman dengan cinta;

·  Menguatkan ego dan individualitas;

·  Memberi kesempatan kreativitas dan spontanitas;

·  Memenuhi kebutuhan cinta, nyaman aman;

·  Memberi kesempatan eksplorasi psikomotorik.

Self Awareness

Self Acceptance

Goals:

-Ananda mukalaf:
siap bertanggungjawab pada Allah, diri dan lingkungan

-Aqil Baligh:
Dewasa fisik dan mental

-Menemukan diri dan peran peradabannya

7-10 tahun

·  Menguatkan aqidah, membangun kesadaran untuk menerima adab & perintah dengan senang hati;

·  Mendidik sosialitas, menempa dengan realitas;

·  Mensuplai peran seksualitas sesuai gender;

·  Kayakan ragam aktivitas dan ghirah belajar melalui pengalaman belajar seru dan mengasyikkan

Self Confidence

Self Regulation

10-14 tahun

*(12-18)

·  Mengimplementasikan aqidah;

·  Mendidik berorganisasi, bermasyarakat;

·  Menemukan peran unik;

·  Mengelola gagasan.

Self Determinated

Self Concept*

 

Hak Dasar Anak di 3 Tahap Usia

  • 0-6 Tahun: Aqidah ditanamkan; menguatkan ego dan individualitas; kreativitas dan spontanitas; bahagiakan dan manjakan; memenuhi kebutuhannya dengan cinta, nyaman dan aman; serta berlatih untuk sekolah TKB.
  • 7-12 Tahun: Perkuat aqidah; melihat dan menerima realitas kehidupan, beri kesempatan anak untuk menyelesaikan masalah; beri kepercayaan dan percayai; consequential learning; serta pencapaian baligh.
  • 12-18 Tahun: Semangat mengimplementasikan aqidah; mengorganisasi (mengatur dan mengelola dan bertanggungjawab pada orang lain; serta bersiap mencari nafkah dan uang sendiri.