8 Perbedaan Qurban dan Aqiqah yang Perlu Diketahui

Perbedaan qurban dan aqiqah selalu menjadi perbincangan di kalangan umat Islam. Qurban dan aqiqah adalah dua hal yang tak bisa dilepaskan dari hewan yang diqurbankan, namun keduanya sangat jelas memiliki perbedaan yang tak bisa disamakan.

8 Perbedaan Qurban dan Aqiqah yang Perlu Diketahui
Perbedaan qurban dan aqiqah
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Perbedaan qurban dan aqiqah selalu menjadi perbincangan di kalangan umat Islam. Qurban dan aqiqah adalah dua hal yang tak bisa dilepaskan dari hewan yang diqurbankan, namun keduanya sangat jelas memiliki perbedaan yang tak bisa disamakan.

Secara dhohir, qurban dan aqiqah sama-sama menyembelih hewan. Meski memiliki persamaan, namun qurban dan aqiqah sebenarnya berbeda.

Untuk menjawab pertanyaan mengenai perbedaan qurban dan aqiqah, mari terlebih dahulu mengulas definisi keduanya. Berikut penjelasannya.

Pengertian Qurban

Secara istilah qurban adalah menyembelih hewan untuk dipersembahkan kepada Allah seperti domba, kambing, sapi, atau unta yang dilaksanakan setiap Hari Raya Idul Adha dan hari tasyrik (11,12 dan 13 Dzulhijjah). 

Dalil berqurban terdapat dalam Quran Surat Al-Kautsar Ayat 2 yang artinya, "Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu dan berqurbanlah."

Tafsir Al-Mukhtashar menjelaskan ayat tersebut, yang dimaksud dengan dirikanlah salat, maka ikhlaskanlah salatmu seluruhnya hanya untuk tuhanmu,dan sembelihlah binatang sembelihanmu untuk-Nya dan hanya dengan nama-Nya semata.

Hukum berqurban sebagian ulama mengatakan adalah sunnah muakkad yakni sunnah yang sangat dianjurkan. Terlebih untuk umat Islam yang telah diberikan rezeki lebih sudah tentu menjadi wajib untuk berqurban.

Berqurban menjadi bentuk rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan dan juga sebagai bentuk keimanan dan ketakwaan kepada Allah. Setidaknya bagi seorang Muslim hendaknya melaksanakan qurban tidak hanya sekali dalam seumur hidup.

Pengertian Aqiqah

Aqiqah adalah penyembelihan ternak yang dilakukan sebagai pernyataan syukur orang tua atas lahirnya seorang anak, yang lazimnya dilaksanakan pada hari ketujuh yang dibarengi dengan pelaksanaan pencukuran rambut si bayi.

Dalil terkait aqiqah ini adalah sebagai berikut: Dari Samurah dari Nabi Salallahu Alaihi Wassalam, beliau bersabda, ‘Setiap anak tergadai dengan aqiqahnya, maka hendaklah disembelihkan untuknya pada hari ketujuh, dicukur rambutnya, dan diberi nama. (HR Ibnu Majah).

Untuk anak laki-laki aqiqahkan dengan dua ekor kambing, sedangkan anak perempuan adalah satu ekor kambing. Untuk jenis kelamin kambingnya dibolehkan jantan atau betina, namun lebih baik jantan dengan warna putih.

Menurut umumnya ulama, aqiqah adalah hukumnya sunnah muakkad, yang memiliki makna sebagai tebusan, dan rasa syukur kepada Allah. 

Daging aqiqah dibagikan dalam bentuk olahan yang telah matang atau dimasak. Dibagikan kepada kerabat, tetangga, saudara, atau yang lebih penting juga adalah orang-orang yang membutuhkan, seperti fakir miskin. Keluarga yang melakukan aqiqah diperbolehkan mengonsumsi daging tersebut.

Apa Perbedaan Qurban dan Aqiqah?

Setelah mengetahui definisi atau pengertian dari qurban dan aqiqih, selanjutnya akan dibahas mengenai perbedaan keduanya. Perbedaan qurban dan aqiqah seperti dijelaskan di atas sebenarnya sangat mendasar.

Qurban dan aqiqah memiliki landasan yang berbeda sehingga pelaksanaan keduanya tidak bisa disamakan. Untuk lebih jelas, berikut penjelasan mengenai perbedaan qurban dan aqiqah:

1. Perbedaan Qurban dan Aqiqah Menurut Tujuannya

Perbedaan qurban dan aqiqah yang pertama adalah tujuan disyariatkannya. Qurban dilaksanakan untuk memperingati pengorbanan Nabi Ibrahim. Allah berfirman dalam Al-Qur'an yang artinya:

“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!”  Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.” (QS. As-Shafaat: 102).

Sementara aqiqah dilaksanakan sebagai bentuk syukur kepada Allah atas kelahiran seorang anak. Dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam bersabda:

Telah menceritakan kepada kami Abu Nu’man berkata, telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Ayyub dari Muhammad dari Sulaiman bin Amir. Ia berkata,

“Pada anak lelaki ada kewajiban aqiqah.”

Dan-Hajjaj berkata, telah menceritakan kepada kami Hammad berkata, telah mengabarkan kepada kami Ayyub dan Qatadah dan Hisyam dan Habib dari Ibnu Sirin dari Salman dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Dan-berkata tidak satu orang dari Ashim dan Hisyam dari Hafshah binti Sirin dari Ar Rabab dari Salman bin Amir Adl Dlabiyyi dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Dan Yazid bin Ibrahim juga menceritakan dari Ibnu Sirin dari Salman perkataannya, dan Ashbagh berkata, telah mengabarkan kepadaku Ibnu Wahb dari Jarir bin Hazim dari Ayyub As Sakhtiyani dari Muhammad bin Sirin berkata, telah menceritakan kepada kami Salman bin Amir Adl Dlabbi ia berkata.

Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Pada anak lelaki ada kewajiban ‘aqiqah, maka potongkanlah hewan sebagai aqiqah dan buanglah keburukan darinya.” (HR. Bukhori. No 5049).

2. Perbedaan Qurban dan Aqiqah Menurut Jenis Hewan yang Digunakan

Jenis hewan yang digunakan juga menjadi pembeda antara qurban dan aqiqah. Qurban bisa menggunakan tiga hewan yaitu unta, sapi, dan kambing atau domba. Sedangkan aqiqah hanya bisa dilaksanakan dengan kambing atau domba saja. Untuk kondisi hewan relatif sama, yaitu sehat dan tidak cacat.

3. Perbedaan Qurban dan Aqiqah Menurut Jumlah Hewan

Terdapat perbedaan qurban dan aqiqah menurut jumlah hewan yang digunakan. Qurban menggunakan satu ekor sapi yang bisa untuk satu atau tujuh orang. Selain itu bisa juga menggunakan kambing atau domba.

Sedangkan pada aqiqah harus menggunakan kambing atau domba. Jumlahnya pun berbeda menurut jenis kelamin bayi yang dilahirkan. Jika bayi berjenis kelamin laki-laki maka membutuhkan dua ekor kambing, sementara jika perempuan satu ekor kambing.

4. Perbedaan Qurban dan Aqiqah Menurut Waktu Penyembelihan

Perbedaan berikutnya terletak pada waktu penyembelihannya, qurban dilaksanakan pada tanggal 10 Dzulhijjah dan dilanjutkan dengan Hari Tasyrik 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Sedangkan aqiqah dilaksanakan pada hari ketujuh setelah bayi dilahirkan. Atau saat orang tua mampu untuk melaksanakannya.

5. Perbedaan Qurban dan Aqiqah Menurut Jumlah Pelaksanaannya

Qurban dilaksanakan satu tahun sekali yaitu pada perayaan Hari Raya Idul Adha. Qurban dilaksanakan oleh umat Islam yang mampu dan memiliki kecukupan rezeki. Selain itu, tidak dibatasi berapa jumlah hewan qurban. Sedangkan untuk aqiqah, hanya dilaksanakan sekali seumur hidup. 

6. Perbedaan Qurban dan Aqiqah Menurut Upah untuk Penyembelih

Pada qurban, seorang penyembelih hewan tidak diberikan upah. Mereka hanya diberikan daging qurban dari hewan yang disembelih. Sedangkan pada aqiqah penyembelih diperbolehkan menerima upah.

7. Perbedaan Qurban dan Aqiqah Menurut Pemberian Daging

Pada qurban, si pequrban diperbolehkan menerima sepertiga daing dari hewan dikurbankan. Sementara sisanya diberikan kepada dhuafa, fakir dan miskin. Sedangkan pada aqiqah, daging bebas diberikan kepada siapa saja, mulai dari saudara, tetangga, fakir maupun miskin.

8. Perbedaan Qurban dan Aqiqah Menurut Wujud Daging yang Diberikan

Daging qurban biasanya diberikan dalam keadaan mentah setelah ditimbang dengan baik. Sementara pada aqiqah, daging qurban diberikan dalam keadaan sudah matang. Biasanya daging aqiqah diolah menjadi sate ataupun gulai, dan dilengkapi dengan nasi, sayur dan buah.

Itulah pembahasan mengenai perbedaan qurban dan aqiqah serta pengertian keduanya. Semoga informasi di atas menambah wawasan dan keimanan kepada Allah.

Dukung perjuangan santri penghafal Qur'an bersama Laznas PPPA Daarul Qur'an dengan sedekah terbaik Anda. Klik di sini untuk berdonasi!

Sumber: Baznas