Kisah Barirah: Membesarkan Hati Seorang Budak
Islam sebagai ajaran, mengingatkan manusia bahwa dunia bukanlah tujuan akhir dari kehidupan. Kelak manusia akan dihidupkan kembali setelah kematiannya untuk mempertanggung jawabkan segala aktivitas yang dilakukannya ketika di dunia.
Karena itu, dunia bukanlah tempat untuk beristirahat. Melainkan tempat untuk berlelah-lelah sambil mengumpulkan bekal terbaik untuk kehidupan kekal nanti. Di antara bekal yang dipersiapkan, salah satunya adalah sedekah. Dalam artikel ini akan membahas bagaimana Rasulullah menghargai pemberian budah, simak artikelnya.
Kecintaan Budak Perempuan Pada Rasulullah SAW
Seorang budak perempuan bernama Barirah juga memiliki rasa cinta yang mendalam kepada Nabi Muhammad SAW. Wanita malang ini sangat berharap agar Rasulullah bisa mengunjungi gubuknya. Hanya saja perempuan tersebut tidak berani mengundang karena rumah reyot itu dan tidak tersedia apapun dirumahnya.
Suatu ketika, Barirah menerima hidangan yang lumayan mewah dari salah satu sahabatnya. Dia belum pernah menikmati makanan lezat seperti ini seumur hidupnya. Sebelum mencicipinya, tiba-tiba ia teringat pada sesuatu: Selagi makanan ini tersedia, sebaiknya hidangan ini dihidangkan kepada orang spesial yang dirindukannya, Rasulullah SAW.
Begitu diundang, Rasulullah SAW pun datang bersama para sahabatnya. Sahabat Nabi melihat makanan yang lezat dan mahal itu dan tiba-tiba berpikir bahwa budak perempuan ini tidak mampu membelinya sendiri. Lalu salah seorang sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, bisa berupa zakat atau sedekah. Sedangkan zakat dan sedekah tidak boleh dimakan. Maka sebaiknya jangan dimakan ya Rasulullah” ujarnya.
Cinta Barirah yang menggebu-gebu membuatnya lupa bahwa Rasulullah tidak menerima zakat atau sedekah. Mendengar perkataan sahabatnya, hati Barirah serasa mau meledak. Perasaan takut, cemas, malu dan sedih kini merusak kegembiraannya. Menyajikan makanan yang di haramkan kepada Nabi adalah kesalahan yang fatal.
Dalam keaadan ini, Rasulullah menunjukkan kemuliaan hatinya, “Makanan ini memang sedekah untuk Barirah, dan karenanya sudah menjadi milik Barirah lalu Barirah menghadiahkannya kepadaku. Maka aku boleh memakannya.” Jawab Rasulullah dengan lembut dan bijak. Tak lama Rasulullah menyantap hidangan yang sudah di sediakan tanpa segan.
Hikmah Kisah Barirah
Dalam kisah berikut bisa kita ambil pelajaran bahwasanya, kita bisa memberi apapun untuk bersedekah atau menyenangkan sesama muslim.
Anda bisa berpartisipasi dalam program sedekah penghafal Quran bersama Laznas PPPA Daarul Qur'an. Klik di sini untuk berdonasi. Semoga Allah memberikan kesehatan dan menerima setiap amal ibadah kita. Aamiin.