Hijrah Mengejar CintaNya
PPPA Daarul Qur'an bersama Kafilah Sholihin dan Nasr Indonesia mempersembahkan talkshow khusus akhwat, Sister Circle Vol. 1 dengan tema “Hijrah, Mengejar CintaNya”, Ahad (18/8). Acara ini menghadirkan para public figure muslimah inspiratif, seperti Vebby Palwita, Nina Septiani, Rahma Juwita, Annisa Baehaki dan Ustazah Oki Setiana Dewi.
Tokoh-tokoh tersebut merupakan sosok muslimah milenial yang berdedikasi di bidangnya namun tidak meninggalkannilai-nilai Islam dalam kesehariannya. Kehadiran mereka mampu menyerap banyak perhatian masyarakat. Terbukti sejak dibukanya pendaftaran, 700 akhwat langsung memenuhi kuota peserta.
Acara dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an oleh santri Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Takhassus Cikarang. Jalannya acara pun berlangsung khidmat. Peserta menikmati setiap cerita, bahkan beberapa mengajukan pertanyaan dan dijawab dengan lugas oleh narasumber.
"Hijrah itu menurut saya artinya berpindah dari hal yang belum baik kepada hal yang baik. Akhir tahun 2018 saya kok merasa kurang nyaman ya, padahal sudah berbuat yang benar. Berbuat baik sama orang, sudah. Tapi kok kita tidak merasa puas dengan apa yang kita capai ya, dan itu membuat was-was, bahkan sampai sering kebangun malam-malam. Akhirnya suatu malam, ketika bangun malam, saya sholat tahajjud dan masaAllah yang dirasakan berbeda dari perasaan sebelumnya. Sampailah pada keputusan untuk berjilbab," ucap Vebby Palwita ketika menceritakan kisah hijrahnya.
Menurut Vebby, hal yang berubah setelah hijrah adalah lingkungan di sekitarnya. Ia kini lebih banyak menghabiskan waktu untuk hal-hal bermanfaat. Itu semua berlangsung secara otomatis seiring keputusannya berhijrah.
Kisah Vebby dan narasumber lainnya sangat tepat untuk seluruh peserta. Mengingat, sebagian besar dari mereka merupakan remaja yang tengah mencari jati diri dan menguatkan langkahnya dalam jalan hijrah.
Sementara itu, Ustazah Oki Setiana Dewi menguras air mata para peserta dengan kisah-kisah para penghafal Al-Qur'an. Ia mengajak dua santriwati penghafal Qur'an dari kalangan dhuafa. Mereka bercerita latar belakang dan alasan menghafalkan Al-Qur'an, hingga akhirnya seluruh peserta dibuat luluh dan tak dapat membendung derai air mata.
"Qur'an disebut sebagai petunjuk bagi manusia, bagi orang yang bertakwa. Engkau tidak akan bisa selamat tanpa adanya Al-Qur'an, bagaimana mungkin ada orang yang sehari tidak membaca Al-Qur'an? Bagaimana mungkin? Senantiasa syathan berjanji kepada Allah untuk terus menerus menggoda manusia," papar Ustazah Oki.
Ia juga mengingatkan seluruh peserta agar senantiasa menjauhi dosa-dosa, baik yang kecil maupun besar. Ia menjelaskan, Allah mengampuni semua dosa-dosa hambaNya. Hanya saja Allah akan mematikan hambaNya sesuai dengan kebiasaannya.
Ada banyak orang berzina dan dimatikan oleh Allah dalam keadaan berzina. Atau sebaliknya ada orang yang sedang bersujud, membaca Al-Qur'an, mereka dimatikan dalam keadaan yang baik. Maka, senantiasa berdoa kepada Allah agar Allah memanggil umat manusia dalam keadaan yang husnul khatimah.
Sebagian peserta menundukkan kepala dan merenungi setiap kalimat yang disampaikan Ustazah Oki. Terlebih di akhir sesi, tatkala seluruh peserta menengadahkan tangan dengan tangis yang menggema di setiap sudut ruangan mengiringi doa dari Ustazah Oki. Semua peserta bermuhasabah diri, mengingat kesahalan dan dosa yang pernah dibuatnya.
Setelah Vol. 1 usai, insyaAllah akan digelar Vol. 2 yang semoga dapat menjadi pengobat dari rasa penasaran masyarakat. Terutama bagi mereka yang belum berkesempatan untuk mengikuti acara. Harapannya, antusiasme masyarakat dapat menyerap lebih banyak peserta sehingga mampu membuat mereka mantap dalam pilihannya untuk berhijrah. (dio/ara)