Kampus, Al-Qur'an dan Wisuda Akbar ke-9
Tahun 2015, pada Wisuda Akbar ke 6, gadis cerdas asli Yogyakarta berdiri di Masjid Kampus UGM Yogyakarta sebagai peserta yang akan diwisuda. Dalam prosesi yang sama lengkap dengan kesakralan ikrar menambah dan menjaga hafalan Al Qur’an, kini wajahnya semakin tegak berdiri mengikuti rangkaian acara Wisuda Akbar Rumah Tahfizh ke-9 bersama 1.050 santri lain dalam misi yang sama, menjaga Al-Qur’an.
Qonitah (21), Qoni panggilan akrabnya, kini sudah tumbuh menjadi remaja penuh prinsip. Sejak mendapatkan Beasiswa Tahfizh Qur’an (BTQ) for Leaders, Qoni merasa hidupnya kembali. Nikmat dilahirkan dan dibesarkan oleh keluarga yang mendidiknya untuk menghafal Al-Qur’an. Hingga dirinya mampu mengantongi hafalan 23 juz saat masih duduk di bangku SD.
Dunia baru menyapa Qoni setelah dirinya nyaman dan akran dengan mushaf. Qoni diarahkan untuk memperdalam ilmu formal oleh kedua orang tuanya. MTs umum menjadi ruang baru untuknya setelah delapan tahun menghafal Al-Qur’an. Kesibukan baru diikuti rasa penasaran dengan tantangan yang mendewasakannya membuat Qoni berhenti melanjutkan hafalannya. Urusan organisasi, kegiatan sekolah, kegiatan asrama, prestasi di cabang lomba MTQ berhasil dikoleksinya sampai dia SMA. Hingga penyesalan berhenti menghafal menghampirinya di akhir masa kelulusan.
“Kenapa tidak jauh-jauh hari ku selesaikan hafalanku?” gumamnya begitu mengetahui program BTQ for Leaders di PPPA Daarul Qur’an. Sejak saat itu, Qoni bertekad untuk kembali melanjutkan hafalannya di bawah bimbingan PPPA Daarul Qur’an. Berbekal sertifikat Wisuda Akbar ke-6 yang diselenggarakan PPPA Daarul Qur’an di Masjid Kampus UGM Yogyakarta tahun 2015 lalu, Qoni resmi dinyatakan lulus bergabung dalam program BTQ for Leaders pada 2016.
“Alhamdulillah, dengan motivasi dari teman-teman di kampus, di BTQ for Leaders, dan juga ustadz yang mengawal, kini saya sudah menyelesaikan hafalan saya 30 juz di semester 2 kemarin. Sebuah pencapaian baru setelah saya vakum dari menghafal, dan hanya aktif me-murojaah saja. Alhamdulillah, atas izin Allah mudahkan saya,” Jawab Qoni.
Mahasiswi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ini menjadi aktivis kampus lengkap dengan prestasi akademik dan peran dakwah. Qoni aktif sebagai sekretaris LDF FMIPA UNY, staf bidang penelitian UKM Penelitian UNY, dan mengampu Hifdzil Qur’an di LPIM UNY. Itulah wujud ikhtiar Qoni memenuhi ukuran untuk menjadi seorang pemimpin dengan Tahfidzul Qur’an yang menjadi karakter program BTQ for Leaders PPPA Daarul Qur’an.
Selain Qoni, ada Uswatun Ainiyah (20), gadis asal Cirebon yang juga penerima Beasiswa Tahfizh Qur'an (BTQ) for Leaders PPPA Daarul Qur’an di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Uswah, panggilannya, berasal dari salah satu kampung terpencil yang minim perhatian terhadap pendidikan. Uswah mempunyai mimpi besar untuk terus melanjutkan sekolah hingga ke perguruan tinggi. Karena keterbatasan ekonomi, Uswah pun sebelumnya hanya memakai sandal jepit dan membawa kantong kresek saat bersekolah dahulu.
"Saya merupakan orang pertama di kampung saya yang mau bersekolah dan mau berkuliah. Dari semua keterbatasan ekonomi dan dukungan keluarga yang sedikit sekali, saya tetap berjuang, saya tetap yakin untuk kuliah," ucapnya. Uswah yang hanya lulus SMP waktu itu, memutuskan keluar dari kampungnya dan melanjutkan jenjang SMA di Indramayu atas saran gurunya. Selama SMA, ia nyambi menjadi tukang memasak di sebuah pesantren.
Saat mulai memasuki dunia perkuliahan, Uswah memutuskan untuk menekuni hafalan Al-Qur’an dan kuliah di S1 Jurusan Ilmu Hukum pada 2017 lalu. Hingga hari ini, Uswah, Qoni, dan belasan penerima beasiswa lain di Yogyakarta dapat lulus dalam rangkaian agenda Wisuda Akbar Rumah Tahfizh ke-9 pada 24 Februari 2019 lalu di kategori 5 juz, 10 juz, dan 15 juz.
“Yogyakarta ini spesial, prestasi hafalannya bagus dan pembinaannya juga lebih intens, jadi wajar jika pada ujian hafalan Wisuda Akbar Rumah Tahfizh-9 ini dapat nilai sangat memuaskan,” ujar Ustadz Noor Aflah, Koordinator Wilayah BTQ for Leaders Yogyakarta dan Jawa Tengah menilai Qoni beserta teman-temanya, para penerima program beasiswa penuh dari PPPA Daarul Qur’an ini. Di Yogyakarta sendiri, para penerima beasiswa tahfidz di tiga universitas negeri ini mendapatkan pembinaan tahfizh empat kali dalam sepekan yang terdiri dari dua kali pertemuan untuk menambah hafalan dan dua kali pertemuan untuk setoran hafalan, baik di Grha Tahfizh Daarul Qur’an 2 Yogyakarta dan di Rumah Tahfizh Tasnim Darussalam.
Inilah partisipasi aktif para penerima beasiswa setara S1 dari PPPA Daarul Qur’an di Wisuda Akbar Rumah Tahfizh ke-9 wilayah Yogyakarta sebagai ikhtiar menjaga hafalan Al-Qur’an di tengah padatnya aktivitas kampus dan pengabdian sosialnya. Sebuah harapan nyata keberadaan program BTQ for Leaders untuk mempersiapkan para pemimpin bangsa yang Qur’ani. Qoni, Uswah, dan teman-temannya sesama anggota BTQ for Leaders yang tersebar di Indonesia tengah mempersiapkan diri untuk mengabdi kepada negeri. Semoga kelak akan tercipta para pemimpin bangsa yang Qur’ani sehingga membawa pada kedamaian dan keselamatan bangsa, Aamiin.