Kekuatan Riyadhoh Bapak Sardon, Keluarganya Bangkit Setelah Terpuruk Lama

Kekuatan Riyadhoh Bapak Sardon, Keluarganya Bangkit Setelah Terpuruk Lama
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Masih ingat dengan Bapak Sardon, penjual kelapa di Yogyakarta yang inspiratif itu? Ya, kini ia masih berjualan kelapa di Yogyakarta, tepat sebelum lampu merah dekat Gor Amongrogo, Kota Yogyakarta.

Satu hikmah dari Bapak Sardon, meski berjualan kelapa rupanya usahanya untuk bertahan hidup dan menyekolahkan putra-putrinya memang pantas dijadikan renungan. Lelaki asal Kuningan, Jawa Barat ini sudah lebih dari 15 tahun merantau di Yogyakarta, awalnya ia
membuka usaha bubur kacang ijo atau kerap disebut burjo, namun ia harus mengalami kisah pahit setelah terpaksa harus gulung tikar, hingga kini berjualan kelapa muda yang tanpa sepeserpun modal dikeluarkannya.

Seiring berjalannya waktu berjualan kelapa muda di dekat lampu merah itu membuahkan keuntungan walaupun tidak banyak, setidaknya Bapak Sardon bisa memperluas usahanya dengan berjualan kardus bekas. Hingga kini rumah kontrakannya yang tidak luas itu penuh dengan kardus-kardus bekas. Namun berkat kardus-kardus itu anaknya tetap bisa kuliah di kampus salah satu favorit di Yogyakarta.

Kini dengan bantuan anaknya, Bapak Sardon juga memasarkan kardus berkasnya di facebook marketplace. Dengan dibantu anak pertamanya, Bapak Sardon berkeinginan agar usahanya terus berkembang. "Ya, walaupun sedikit-sedikit, yang penting kami mah usaha aja apa yang bisa," begitu setiap kali Bapak Sardon ditanya.

Bapak Sardon sangat berkeinginan dapat menjalankan usaha yang dulu sempat dirintisnya setelah berjualan burjo, yaitu menyediakan sepatu dan sandal. Dengan rak tua yang amat sederhana, sepatu-sepatu sisa penjualannya beberapa tahun lalu itu masih tergeletak rapi, hanya kotor oleh debu-debu berterbangan yang menutupi plastik sepatu-sepatu. Melihat sepatu-sepatu itu membuat ia dan istri terus berdoa agar bisa berjualan sepatu kembali.

Bapak Sardon dan istri pernah mengikuti Riyadhoh 40 hari bersama Ustadz Yusuf Mansur beberapa tahun lalu, kemudian melakukan amalan-amalan yang diperolehnya dari Ustadz Yusuf Mansur. Ibadah qiyamul lail, dhuha, dan berbagai bacaan dzikir tetap dijalankannya dengan istiqamah. Keluarga kecil ini hanya percaya kekuatan doa, kekuatan Allah ta'ala, serta usaha sepenuh hati yang akan mengantarkan pada hajat-hajat hidupnya.

Hingga tanpa disangka tanpa dikira sebelumnya, bantuan modal itu datang tepat setelah malamnya Bapak Sardon dan sang istri benar-benar menyebut keinginannya membuka toko sepatu. PPPA Daarul Qur'an Yogyakarta dalam misi pemberdayaan UMKM menyambangi rumah Bapak Sardon pada Rabu (30/8). Begitu bahagianya bapak tiga anak ini, ia pun langsung membeli rak jualan yang telah lama diimpikannya.

Dengan sigap, tambahan modal itu langsung Bapak Sardon gunakan untuk membuka toko sepatu. "Sungguh ini rezeki dari Allah lewat perantara Daarul Qur'an, baru tadi malam saya dan istri benar-benar menyebut pengen buka toko sepatu, minta sama Allah. Paginya PPPA Daarul Qur'an Jogja datang ke rumah, ini anugerah, jalan Allah selalu tidak disangka," ucap syukurnya. []