Kemenag Jatim Berikan Apresiasi, PPPA Darul Qur’an Resmikan Program Tuli Mengaji di Jawa Timur
Surabaya – PPPA (Program Pembibitan Penghafal Al Quran) Darul Qur’an Jawa Timur berhasil menggelar acara Launching Program Tuli Mengaji Jawa Timur pada hari Minggu, (25/8). Acara ini disambut hangat oleh berbagai pihak, termasuk dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur (Kemenag Jatim) yang memberikan apresiasi atas peresmian program tuli mengaji ini. Acara launching yang berlangsung di Aula Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari perwakilan Dinas Sosial Jawa Timur, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur (Kemenag Jatim), Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), perwakilan dari Lembaga Amil Zakat diwilayah Suarabaya, Rumah Qur’an Sahabat Tuli (RQST) di Jawa Timur, hingga para santri disabilitas tuli beserta pengajarnya.
Perwakilan dari Kanwil Kemenag Prov Jawa Timur, Bapak Muffi Imron Rosadi menyatakan apresiasi dan dukungan penuh kepada PPPA Darul Qur’an terhadap program tuli mengaji. Menurut beliau program ini dapat memberi kesempatan bagi teman-teman disabilitas tuli untuk belajar dan mengamalkan Al-Qur’an. Selain itu, Beliau juga telah berkomunikasi dengan kementerian Agama RI untuk mengupayakan izin penggandaan Mushaf Al-Qur’an Isyarat yang nantinya akan dibagikan ke berbagai daerah dijawa timur sebagai dukungan bagi program ini.
Program Tuli Mengaji adalah wujud komitmen PPPA Darul Qur’an dalam memperluas akses pendidikan Al-Qur’an bagi semua kalangan, terlepas dalam kondisi apapun. Program ini selain dirancang sebagai wadah untuk mencetak calon pengajar Al-Qur’an Isyarat bagi teman-teman tuli di seluruh wilayah Jawa Timur juga untuk menebar kebermanfaatan dengan menyentuh saudara-saudara kita penyintas tuli. Ustadz Deni Hudaifi, sebagai ketua tim Penyusun Lajnah Al-Quran Isyarat di indonesia turut menyampaikan sambutannya ”Allah SWT menegaskan dalam firman nya, bahwa kitab suci Al-Quran merupakan petunjuk bagi seluruh manusia tanpa pengecualian, sehingga teman-teman disabilitas tuli pun memiliki hak yang sama untuk mendapatkan hidyah atau petunjuk dari kitab suci. ” Jelas Deni Hudaifi, melalui sambutannya secara virtual.
Program Tuli Mengaji ini nantinya tidak hanya diluncurkan di Surabaya, tetapi juga diperluas ke berbagai daerah di Jawa Timur dengan harapan semua daerah diwilayah Jawa Timur akan ada program Tuli Mengaji untuk memberikan hak-hak yang sama pada saudara muslim penyintas tuli dalam belajar agama dan Al-Qur'an. PPPA Darul Qur’an jawa Timur melalui kapala Perwakilanya menyampaikan terimakasih dan harapannya pada Dinsos Provinsi Jawa Timur, Kanwil Kemenag Jawa Timur, BPKH, Baznas Jawa Timur, Lembaga Amil Zakat lainnya dan kepada semua pihak hadir dan mendukung untuk keberlangsungan program ini.
Salah satu perwakilan dari Sekolah Tuli Karya Mulia Surabaya, Eri mengungkapkan rasa syukur atas adanya program ini ”Alhamdulillah, mungkin ini adalah jawaban dari Allah atas doa dari murid – murid kami disabilitas tuli yang berjumlah hampir dua ratus, nantinya dapat belajar mengaji dengan bahasa isyarat yang benar bersama para pengajar untuk lebih mengenal al-Qur’an.” ungkap Eri saat sesi wawancara diakhir acara.
Pengasuh Rumah Qur’an Sahabat Tuli (RQST) Kediri, ustadzah Maskurun atau yang akrab disapa Ustadzah Yuyun turut mengutarakan harapanya, semoga program tuli mengaji terus berlanjut terutama untuk Al-Qur’an Isyarat dapat dicetak dan disebarluaskan. Selain itu, ia berharap dari PPPA Darul Qur’an memberikan pelatihan serta sosialisasi di seluruh wilayah kabupaten di provinsi jawa timur. ”Terimakasih, saya berharap program ini dapat berlanjut terutama Mushaf Al-Qur’an Isyarat semoga bisa dicetak disebarluaskan dan kami diberikan pelatihan serta sosialisasi di seluruh wilayah kabupaten di provinsi jawa timur” ujar Yuyun.