Nyate Bareng, Momen Bahagia Santri di Hari Raya Idul Adha

Tradisi nyate bareng santri telah menjadi agenda rutin PPPA Daarul Qur’an Semarang dalam merayakan Hara Raya Idul Adha. Seluruh santri Rumah Tahfidz di wilayah Koordinator Daerah Jawa Tengah 1 yang tersebar di Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Kendal, Kota Salatiga dan Kabupaten Magelang ikut meramaikan agenda yang di gelar pada hari tasyrik, Senin (11/7). Kali ini acara safari qurban berlokasi di Rumah Tahfidz Riyadhul Jannah, sekitar 350 santri hadir meramaikan. 

Nyate Bareng, Momen Bahagia Santri di Hari Raya Idul Adha
Nyate Bareng, Momen Bahagia Santri di Hari Raya Idul Adha
Nyate Bareng, Momen Bahagia Santri di Hari Raya Idul Adha
Nyate Bareng, Momen Bahagia Santri di Hari Raya Idul Adha
Nyate Bareng, Momen Bahagia Santri di Hari Raya Idul Adha
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Tradisi nyate bareng santri telah menjadi agenda rutin PPPA Daarul Qur’an Semarang dalam merayakan Hara Raya Idul Adha. Seluruh santri Rumah Tahfidz di wilayah Koordinator Daerah Jawa Tengah 1 yang tersebar di Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Kendal, Kota Salatiga dan Kabupaten Magelang ikut meramaikan agenda yang di gelar pada hari tasyrik, Senin (11/7). Kali ini acara safari qurban berlokasi di Rumah Tahfidz Riyadhul Jannah, sekitar 350 santri hadir meramaikan. 

Ratusan santriwan dan santriwati tampak semangat dengan aktivitasnya masing-masing. Di tengah-tengah mereka tampak gumpalan asap mengepul. Asap tersebut berasal dari arang yang dinyalakan para santri untuk memasak daging qurban.

Daging qurban kemudian diolah menjadi dua jenis menu masakan khas Idul Adha yakni gulai dan sate. Para santri ini pun membagi tugas, ada yang memotong daging, menusuk sate dan yang lainnya sibuk mengipas puluhan tusuk sate. Riuh celoteh para santri menambah keceriaan siang itu. Sementara itu untuk menambah semangat, tim hadroh dari Rumah Tahfidz Nurul Qur’an beraksi dengan melantunkan shalawat merdu diiringi tabuhan rebana.

Tawa bahagia terlihat jelas di wajah para santri. “Senang, seru karena ramai-ramai dan diajak jalan-jalan dari Grobogan ke Semarang,” ujar Adnan (8) santri termuda dari Rumah Tahfidz Nurul Qur’an.

“Tradisi ini bukan hanya sekedar perayaan hari raya idul qurban semata, namun bermakna sebagai ajang silaturahmi, membahagiaan sesama muslim dan juga dengan adanya tausiyah menjadi pemantik menambah keimanan dan ketaqwaan. Semoga dengan acara ini mendatangkan kebahagiaan dan menjadi berkah untuk semuanya,” ujar Kepala Cabang PPPA Daarul Qur’an Semarang, Zaenul Komar. []