PPPA Daarul Qur'an x Baznas Kota Yogyakarta : Sinergi Kaderisasi Remaja Cinta Masjid

PPPA Daarul Qur'an x Baznas Kota Yogyakarta : Sinergi Kaderisasi Remaja Cinta Masjid

Kaderisasi memang menjadi konsentrasi program BAZNAS Kota Yogyakarta sebagai wujud sikap tanggap atas fenomena kenakalan remaja dan viralitas kasus merebaknya miras di DI. Yogyakarta pada penghujung Desember tahun 2024 lalu. Penguatan dalam ranah spiritualitas merupakan strategi membangun mentalitas generasi muda untuk lebih selektif dalam bersosialisasi di lingkungannya. Terutama bagi remaja yang tidak mengenyam pendidikan di pesantren. Oleh karena itu, BAZNAS Kota Yogyakarta kembali meluncurkan program baru per awal tahun 2025, yaitu Beasiswa Kader Remaja Masjid. Dimana program ini diperuntukkan khusus untuk generasi muda yang menempuh pendidikan di sekolah formal, namun memiliki religiusitas yang kuat baik dari sisi orang tua atau remaja yang bersangkutan. 

Ada 90 santri yang dikukuhkan sebagai penerima Beasiswa Kader Remaja Masjid pada Januari 2025 lalu, yang mencakup 40 laki-laki dan 50 perempuan dengan sebaran jenjang pendidikan mayoritas di SD/MI sebanyak 63%. Sisanya 37% dari SMP/MTs. Persentase ini menunjukkan bahwa kaderisasi difokuskan justru pada santri dalam rentang usia transisi anak-anak menuju remaja. Sebagaimana nama dan misi program, harapannya akan lahir bibit remaja yang memiliki kecintaan pada masjid. Mengingat, santri yang terpilih telah memiliki rekam jejak keaktifan, minat yang tinggi dan bekal kompetensi ke-masjid-an, serta berkomitmen untuk terus berpartisipasi aktif dalam kegiatan masjid. 

Misi program yang seirama ini menciptakan kolaborasi berkelanjutan antara PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta dengan BAZNAS Kota Yogyakarta dalam melahirkan generasi muda yang cinta masjid di wilayah DI. Yogyakarta. Selaku mitra strategis, PPPA Daarul Qur’an mendapat amanah dalam ranah penjaminan mutu dalam hafalan Al-Qur’an. Dalam hal ini, PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta berperan penting dalam mengikhtiarkan output Program Beasiswa Kader Remaja Masjid yang prospektif melalui penentuan kriteria, monitoring perkembangan, evaluasi progres, hingga report program yang mencakup hasil analisis dan rekomendasi. Dimana poin-poin inilah yang menjadi bahan pertimbangan BAZNAS Kota Yogyakarta dalam menentukan arah program dan pengambilan keputusan eliminasi dan keberlanjutan. 

Monitoring dan evaluasi program merupakan tahapan kedua yang disepakati untuk digelar setiap semester. Tepatnya pada 28-31 Juli 2025 lalu sebagai momentum evaluasi perdana program Beasiswa Kader Remaja Masjid. Sebagaimana mengacu pada indikator seleksi awal, penilaian didasarkan pada ketercapaian target hafalan Al-Qur’an yakni 2 juz dalam satu semester, tingkat partisipasi dalam kegiatan masjid, hingga progres pengembangan kompetensi kemasjidan. Beberapa poin ini menjadi indikator utama dalam mengukur komitmen bersama dari sisi santri dan orang tua, bagaimana upaya melahirkan Kader Remaja Masjid dengan basis Penghafal Al-Qur’an di seluruh kelurahan di Kota Yogyakarta. 

Pembibitan dan kaderisasi remaja masjid ini merupakan komitmen bersama antara PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta, BAZNAS Kota Yogyakarta, dan wali santri. Pemberian beasiswa tidak bisa berjalan efektif tanpa adanya monitoring dan penjaminan mutu. Demikian pun dalam ranah penjaminan mutu, tidak bisa berjalan jika tidak ada monitoring intensif dan upaya dari orang tua yang secara sadar berkomitmen untuk mendukung terealisasinya misi lahirnya Kader Remaja Masjid. 

Namun, sejatinya, lebih jauh lagi, program ini tidak berhenti pada output berupa lahirnya Kader Remaja Masjid. Melainkan, bagaimana kader yang telah dibesarkan menjadi role model dan teladan bagi remaja di lingkungan sekitarnya. Dampak sosial dan kemasyarakatan yang bermuara pada terciptanya kemakmuran masjid inilah prospek dari sisi kacamata yang lebih luas program ini.