PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta Bersama Ederra Indonesia Kembali Salurkan Bingkisan Sembako di Masa Resesi

PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta Bersama Ederra Indonesia Kembali Salurkan Bingkisan Sembako di Masa Resesi
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Yogyakarta - Semua orang di dunia tengah berharap agar pandemi Covid-19 segera berakhir. Tak hanya dalam segi kesehatan, Covid-19 telah melumpuhkan berbagai sektor, salah satunya adalah ekonomi. Tidak sedikit UMKM sampai perusahaan besar harus gulung tikar dan terpaksa mengurangi jumlah karyawannya. Hingga PHK massal tak terelakan.

Banyak proyek pekerjaan juga dihentikan sampai waktu yang belum dapat ditentukan. Anak-anak yang tidak berangkat ke sekolah saban hari juga berakibat pada penurunan pendapatan kendaraan umum dan kendaraan online. Semua orang kini tengah berjuang untuk tetap bertahan di masa yang tidak mudah ini.

Perusahaan dan usaha kecil memang banyak yang gulung tikar, namun wabah Covid-19 juga menciptakan peluang-peluang baru. Masa yang tidak mudah ini kembali memunculkan bentuk solidaritas masyarakat yang begitu beragam. Mulai dari alat kesehatan, sembako, dan berbagai macam bantuan dibagikan. Masyarakat berbondong-bondong menggalakkan aksi penggalangan dana untuk yang membutuhkan.

Suatu langkah yang terus dipupuk masyarakat adalah budaya gotong royong. Alhamdulillah, PPPA Daarul Qur'an Yogyakarta juga terus berusaha merawat budaya ini. Sejak masa pandemi Covid-19 di awal 2020 lalu berbagai bantuan telah disalurkan, seperti bantuan sembako untuk masyarakat dhuafa, para guru Qur'an, santri, dan masyarakat rentan miskin.

Kembali lagi bersama Ederra Indonesia sembako untuk rumah tahfidz, masyarakat rentan miskin, dan dhuafa kembali disalurkan di seantero Yogyakarta. Saat ini, penyaluran tengah dilaksanakan. Terhitung sejak Jum'at (8/1) hingga Rabu (15/1) mendatang.

Salah satu dhuafa penerima manfaat sembako adalah Bapak Agus, ia sangat bersyukur karena sudah sejak masa pandemi ia kehilangan pekerjaannya sebagai kuli bangunan. Begitu pula dengan Mbah Sujilah, warga Desa Maguwoharjo yang sudah lama hidup sendiri dan menggantungkan hidupnya dari berjualan tempe.

Harapannya penyaluran sembako berjalan lancar sampai selesai dan membawa berkah untuk semuanya, baik donatur, mustahik, dan semua yang turut berperan dalam misi kebaikan ini. Tabik! []