Saat Rumah Tahfidz Daarul Qur'an Gaza Diserang Tentara Israel
Bentrokan yang terjadi antara Palestina dan Israel masih saja berlangsung. Israel masih dengan keji membombardir warga Palestina, tak terkecuali bangunan Rumah Tahfidz Daarul Qur'an Gaza.
Rumah Tahfidz Daarul Qur'an Gaza merupakan fasilitas mengaji dan menghafal Al-Qur'an untuk anak-anak Palestina yang dibangun atas sedekah warga Indonesia melalui Daarul Qur'an.
Serangan pesawat tempur Israel menghancurkan Rumah Tahfidz Daarul Qur'an Gaza pada Senin (14/7) lalu. Tak banyak kerusakan yang diakibatkan serangan pertama sepekan sebelumnya. Namun pada Senin sore itu pesawat tempur Israel kembali menggempur Rumah Tahfidz Daarul Qur'an Gaza dan mengakibatkan kerusakan hingga 85 persen.
Demikian disampaikan oleh Pimpinan Rumah Tahfidz Daarul Qur'an Gaza, Abdillah Onim. Ia mengatakan bahwa ada 12 roket yang diluncurkan Israel ke gedung tempat anak-anak belajar Al-Qur'an itu.
Meski demikian, tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Hal ini karena sejumlah santri yang menempati bangunan itu telah mengungsi sejak pertama kali terjadi serangan di sekitar Rumah Tahfidz Daarul Qur'an Gaza.
Namun, kabar duka kemudian datang dari salah satu santri Rumah Tahfidz Daarul Qur'an Gaza bernama Saber Suleiman. Ayahnya wafat dalam serangan yang terjadi di area tempat tinggalnya.
Seakan tak percaya, Saber menangis sambil berlari menuju iring-iringan jenazah ayahnya. Ia juga nampak sangat kehilangan sang ayah. Terlihat saat ayahnya mulai dimasukkan ke liang lahat, Saber menangis dan memanggil-manggil ayahnya.
Ayah Saber adalah satu dari 192 warga Palestina yang syahid dalam runtutan serangan Israel ke Palestina. Selain itu ada 1.235 warga Palestina lainnya yang mengalami luka-luka. Tak hanya itu, sejumlah bangunan termasuk rumah, lembaga media hingga rumah sakit juga menjadi sasaran serangan Israel.
PPPA Daarul Qur'an mengajak masyarakat untuk membantu warga Palestina dengan menyalurkan sedekah terbaik. Klik di sini untuk donasi!