Sejaran Nuzulul Qur'an

Sejarah Nuzulul Qur’an memiliki kajiannya tersendiri. Nuzulul Qur’an adalah peristiwa turunnya al-Qur’an. Secara garis besar, proses turunnya al-Qur’an terdiri dari dua proses. Kedua proses ini diketahui oleh para ulama dari redaksi al-Qur’an sendiri. Al-Qur’an menjelaskan proses Nuzulul Qur’an dengan dua kata: anzala (انزل) dan nazzala (نزّل). 

Sejaran Nuzulul Qur'an
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Sejarah Nuzulul Qur’an memiliki kajiannya tersendiri. Nuzulul Qur’an adalah peristiwa turunnya al-Qur’an. Secara garis besar, proses turunnya al-Qur’an terdiri dari dua proses. Kedua proses ini diketahui oleh para ulama dari redaksi al-Qur’an sendiri. Al-Qur’an menjelaskan proses Nuzulul Qur’an dengan dua kata: anzala (انزل) dan nazzala (نزّل). 

Meskipun memiliki akar kata yang sama, namun penekanan arti kedua kata itu berbeda. Inilah salah satu keistimewaan al-Qur’an. Allah swt. amat teliti dan presisi dalam menentukan kata yang tepat pada setiap tempat. Berikut sejarah Nuzulul Qur’an.

Sejarah Nuzulul Qur’an

1. Al-Qur’an Diturunkan Sekaligus

Al-Qur’an diturunkan secara sekaligus dijelaskan menggunakan kata anzala (انزل). Ini adalah proses pertama penurunan al-Qur’an. Pada proses ini, Al-Qur’an, menurut para ulama, diturunkan dari Lauhul Mahfudz ke Baitul Izzah (langit dunia). Salah satu ayat yang menjelaskan turunnya al-Qur’an adalah QS. Al-Qadr/97: 1. Allah swt. berfirman:

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ

Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam qadar.”

Selain QS. Al-Qadr/97:1, Allah juga menjelaskan proses pertama turunnya al-Qur’an ini melalui QS. Al-Dukhan/44: 3. Allah swt. berfirman:

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ ۚ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ

Artinya: “Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.”

Selain kitab suci al-Qur’an, ternyata kitab-kitab terdahulu juga diturunkan secara langsung, tidak berangsur-angsur. Hal ini dapat dilihat dalam QS. Ali-‘Imran/3: 3. Allah berfirman:

نَزَّلَ عَلَيْكَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَاَنْزَلَ التَّوْرٰىةَ وَالْاِنْجِيْلَۙ

Artinya: “Dia menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad) yang mengandung kebenaran, membenarkan (kitab-kitab) sebelumnya, dan menurunkan Taurat dan Injil.”

Ini adalah salah satu persamaan kitab suci al-Qur’an dengan kitab-kitab terdahulu, yakni Taurat dan Injil. Baik al-Qur’an maupun kitab-kitab terdahulu, semua diturunkan secara sekaligus. Namun, berbeda dengan Taurat dan Injil, al-Qur’an juga diturunkan secara berangsur-angsur pada proses kedua.

2. Al-Qur’an Diturunkan Berangsur-angsur

Setelah diturunkan dari Lauhul Mahfudz ke Baitul Izzah secara sekaligus, al-Qur’an kemudian diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. secara berangsur-angsur. Ini adalah proses kedua Nuzulul Qur’an. Dalam al-Qur’an, proses Nuzulul Qur’an ini dapat diketahui melalui kata nazzala (نزّل). 

Pada gilirannya, ayat-ayat al-Qur’an Allah turunkan sebagian-sebagian melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad saw. Penurunan ini, biasanya, diiringi dengan latar belakang atau disesuaikan dengan kebutuhan Nabi Muhammad saw. dan para sahabatnya. 

Jika ada kasus tertentu, pertanyaan sahabat, atau pertanyaan kaum musyrik, maka ayat al-Qur’an akan diturunkan sebagian-sebagian. Meski begitu, tak semua ayat al-Qur’an memiliki latar belakang turunnya ayat. Lebih lanjut, dalam kajian Ulumul Qur’an kajian ini disebut dengan kajian asbabun nuzul. Kajian ini bermanfaat untuk para mufasir agar memahami konteks turunnya ayat al-Qur’an.

Salah satu contoh ayat al-Qur’an yang menjelaskan proses penurunan al-Qur’an menggunakan kata nazzala (نزّل), selain QS. Ali-‘Imran/3: 3, adalah QS. Al-Isra’/17: 106. Allah swt. berfirman: 

وَقُرْاٰنًا فَرَقْنٰهُ لِتَقْرَاَه عَلَى النَّاسِ عَلٰى مُكْثٍ وَّنَزَّلْنٰهُ تَنْزِيْلًا

Artinya: “Dan Al-Qur'an (Kami turunkan) berangsur-angsur agar engkau (Muhammad) membacakannya kepada manusia perlahan-lahan dan Kami menurunkannya secara bertahap.”

Ayat yang Pertama Kali Turun

Penurunan al-Qur’an terdiri dari, setidaknya, dua proses. Pertama, dari Lauhul Mahfudz ke Baitul Izzah. Kedua, dari Baitul Izzah kepada Nabi Muhammad saw. Lalu, apa ayat yang pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.?

Mengenai ayat pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw., para ulama berselisih pendapat. Dalam hal ini, suara ulama terpecah. 

Ada yang mengatakan bahwa ayat al-Qur’an yang pertama diturunkan kepada Nabi Muhammad adalah QS. Al-‘Alaq/96: 1-5. Ada juga yang mengatakan bahwa ayat al-Qur’an yang pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. ada QS. Al-Mudatstsir/74. Ada juga yang berpendapat bahwa ayat pertama yang turun kepada Nabi Muhammad saw. adalah QS. Al-Fatihah/1.

Semua pendapat di atas memiliki argumentasinya masing-masing. Namun, pendapat yang paling kuat dan mayoritas adalah pendapat pertama yang mengatakan bahwa ayat al-Qur’an yang pertama kali turun kepada Nabi Muhammad saw. adalah QS. Al-‘Alaq/96: 1-5.

Dukung dakwah tahfizhul Qur'an bersama Laznas PPPA Daarul Qur'an. Klik di sini untuk donasi!

Narasumber: KH. Ahmad Kosasih (Pimpinan Dewan Syariah Daarul Qur’an)

Penulis: Yudi