Terus Menghafal Meski dengan Terbata-bata

Terus Menghafal Meski dengan Terbata-bata
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Muhammad Aghni Ar-Rashid atau yang akrab disapa dengan panggilan Rosi (11) ialah salah satu santri dari Rumah Tahfidz An-Nadhif Semarang. Santri yang nampak santun dengan wajah kalemnya ini tengah duduk di bangku kelas lima SD. 

Sejak tiga tahun silam, ia mulai belajar mengaji di Rumah Tahfidz An-Nadhif ini. Sang ibulah yang mengantarnya ke rumah tahfidz, hal ini karena sang ibu berharap agar putranya pandai mengaji, terlebih bisa menjadi hafidz Qur'an. 

Waktu terus berjalan, Rosi pun mulai nyaman belajar mengaji di Rumah Tahfidz An-Nadhif. Meski mulanya diminta sang ibu, namun seiring berjalannya waktu Rosi pun senang menjalani hari-hariny sebagai penghafal Qur'an. 

Walau demikian, banyak rintangan yang harus dilalui Rosi. Salah satunya tantangan dalam belajar menghafal. Di saat banyak teman seusianya mengisi waktu luang dengan bermain, Rosi harus menahan diri demi bisa menggapai cita-citanya yakni menjadi dokter yang hafidz Qur'an.

Surat demi surat Al-Qur'an mulai Rosi hafalkan sejak setahun yang lalu. Meski dengan terbata-bata, namun ia tak pernah lelah untuk terus menjaga dan menambah hafalannya. 

"Susahnya itu kadang kalau udah hafal satu surat dan lagi hafalin yang lain, menjaga hafalan sebelumnya itu biasanya yang berat, tapi saya nggak menyerah kok, biasanya saya hafalin lagi sebelum saya mau hafalin surat yang baru," tutur Rosi dengan wajah kalemnya.

Saat ini Rosi tengah mengulang kembali hafalan juz 30 agar semakin lancar dan bisa melanjutkan ke juz berikutnya. "Semoga adek Rosi dan ratusan orang diluar sana yang sedang berjuang untuk menghafal selalu diberi kemudahan oleh-Nya dalam menjaga dan menambah hafalanya. Aamiin," tutur Kepala Cabang PPPA Daarul Qur’an Semarang, Muhammad Nur Fauzan. (ade)