Puing dan Air Mata: Tragedi Ambruknya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

Peristiwa runtuhnya musholla yang menyatu dengan asrama santri di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo pada 29 September 2025 menyebabkan lima korban meninggal, puluhan luka-luka, dan puluhan lainnya masih dalam pencarian. Proses evakuasi terus dilakukan oleh tim SAR dan relawan di tengah puing bangunan yang roboh.

Puing dan Air Mata: Tragedi Ambruknya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

Sidoarjo, 2 Oktober 2025 – Peristiwa tragis menimpa Pondok Pesantren Al Khoziny di Kabupaten Sidoarjo ketika bangunan musholla yang menyatu dengan asrama santri putra ambruk pada Senin (29/9/2025) sore. Musibah ini terjadi saat proses pengecoran di lantai empat tengah berlangsung. Diduga pondasi bangunan tidak kuat menahan beban, sehingga bangunan runtuh hingga ke lantai dasar. Pada saat kejadian, para santri sedang menunaikan salat Ashar berjamaah di lantai dua.

Akibat insiden tersebut, sedikitnya 5 orang dinyatakan meninggal dunia, 103 korban berhasil dievakuasi ke rumah sakit RSUD RT Notopuro dan RSI Siti Hajar, dan 59 santri masih dalam pencarian. Seluruh bangunan tiga lantai roboh, menyisakan puing-puing beton yang menyulitkan proses evakuasi. Sejak kejadian, tim SAR bersama Basarnas, BPBD, TNI/Polri, PMI, Dinas Sosial, relawan, dan masyarakat terus melakukan pencarian korban tanpa henti.

Pada Kamis dini hari, area runtuhan telah ditetapkan sebagai zona steril atau ring 1 karena alat berat mulai digunakan untuk mempercepat proses evakuasi. Hingga Kamis malam pukul 23.00 WIB, belum ditemukan korban tambahan, dan upaya pencarian diperkirakan akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan meski masa golden time pertolongan telah lewat.

PPPA Daarul Qur’an Malang turut terjun membantu dengan menurunkan tiga relawan dan satu unit ambulans. Selain berkoordinasi dengan SAR dan BPBD, mereka juga menyalurkan bantuan logistik berupa lima dus makanan ringan, sepuluh pack minuman bergizi, tiga dus susu dan snack untuk balita keluarga korban, serta 17 pack snack bergizi. Meski area runtuhan steril, tim PPPA Daarul Qur’an mendapat izin khusus untuk menyalurkan bantuan kepada tim rescue yang berjaga di lokasi bencana.

Hingga saat ini, kebutuhan di lapangan masih cukup mendesak, terutama tambahan tim rescue beserta perlengkapan pertolongan, tenaga medis, pendampingan psikososial bagi keluarga korban, serta makanan dan minuman bergizi untuk mendukung tim SAR maupun keluarga yang menunggu perkembangan evakuasi. Informasi terkini dihimpun dari Tim Resque 020 Surabaya, BPBD Sidoarjo, PMI, Dinas Sosial, Pemadam Kebakaran Kota Surabaya, serta berbagai relawan dan masyarakat setempat.

Chendra, PPPA Daarul QuranMalang.