Pelatihan “Digital Marketing & e-Tahfizh Data Entry” untuk Santri Penghafal Qur'an

Pelatihan “Digital Marketing & e-Tahfizh Data Entry” untuk Santri Penghafal Qur'an

PPPA Daarul Qur’an Jawa Tengah menyelenggarakan Pelatihan Digital Marketing dan e-Tahfizh Data Entry Hafalan Santri sebagai bagian dari upaya penguatan tata kelola program pendidikan Qur’ani berbasis digital bertempat di aula kantor PPPA Daarul Qur’an Jawa Tengah (29/8). Kegiatan ini dihadiri para pengurus rumah tahfizh, ustadz/ustadzah, serta perwakilan santri yang terlibat dalam administrasi data hafalan. Fokus pelatihan diarahkan pada dua aspek utama: peningkatan kompetensi pemasaran digital untuk penguatan publikasi program dan optimalisasi pengelolaan data hafalan santri melalui sistem e-Tahfizh yang tertib, akurat, dan berkelanjutan.

Hadir sebagai narasumber dari Universitas Negeri Semarang (UNNES) yakni Subhan, S.Pd., M.Pd., M.Kom; M. Faris Al Hakim, S.Pd., M.Cs; dan Aan Ikhsananto, S.Pd., M.Pd. Ketiganya memberikan materi terpadu mulai dari strategi komunikasi digital, manajemen konten, hingga literasi data pendidikan. Para pemateri menekankan pentingnya kolaborasi antara pengelola program dan tim publikasi agar pesan kebaikan tersampaikan secara efektif kepada masyarakat, sekaligus memastikan data capaian hafalan tersimpan rapi sebagai dasar pengambilan keputusan.

Sesi digital marketing membahas perencanaan kampanye yang berorientasi dampak, perumusan pesan utama, segmentasi audiens, dan pemilihan kanal komunikasi yang relevan. Peserta diajak menyusun kalender konten, mempraktikkan penulisan caption informatif, dan memahami indikator kinerja seperti jangkauan, keterlibatan, serta konversi dukungan. Pendekatan yang disampaikan berlandaskan etika dakwah dan narasi kebaikan sehingga strategi publikasi selaras dengan nilai-nilai Qur’ani.

Pada sesi e-Tahfizh data entry, peserta mempelajari alur standar pencatatan hafalan—mulai dari input juz/surah/ayat, status setoran, koreksi, hingga validasi serta pelaporan periodik. Narasumber menekankan prinsip integritas data: konsisten, lengkap, dan dapat ditelusuri, agar perkembangan tiap santri terbaca jelas dan progres pembinaan dapat dipantau. Latihan praktik dilakukan dengan studi kasus, sehingga peserta memahami langsung penerapan template, penamaan berkas, dan prosedur verifikasi.

Kepala PPPA Daarul Qur’an Jawa Tengah, Ustadz Zaenul Komar, menyambut baik terselenggaranya pelatihan ini. “Transformasi digital dalam dakwah dan pendidikan Al-Qur’an tidak sekadar mengikuti zaman, melainkan ikhtiar menghadirkan layanan yang lebih amanah, terukur, dan berdampak. Dengan publikasi yang profesional dan pengelolaan data hafalan yang akurat, insyaAllah setiap amanah dari para donatur dan mitra dapat dipertanggungjawabkan, sementara perkembangan santri terekam dengan lebih transparan,” ujarnya.

Sejalan dengan itu, Subhan, S.Pd., M.Pd., salah satu pemateri menegaskan pentingnya budaya evaluasi berkelanjutan. Setiap aktivitas digital, baik kampanye maupun pencatatan hafalan, perlu ditinjau secara periodik agar perbaikan dapat dilakukan berdasarkan data. Peserta diajak membangun kebiasaan membuat laporan singkat dan dashboard ringkas yang memudahkan pimpinan serta pembina menilai efektivitas program dan kebutuhan tindak lanjut.

“Dengan terselenggaranya pelatihan ini diharapkan kompetensi yang diperoleh mampu mempercepat kerapian administrasi hafalan dan memperluas jangkauan dakwah melalui konten yang kredibel dan inspiratif. Pelatihan ini diharapkan menjadi pijakan kokoh bagi ekosistem pembinaan Qur’ani yang profesional, akuntabel, dan relevan dengan kebutuhan zaman.” tutup zaenul komar