Wakaf, Bukti Kasih Sayang Untuk Ibu Tercinta

Wakaf, Bukti Kasih Sayang Untuk Ibu Tercinta
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Ibu adalah seseorang yang sangat berharga bagi kehidupan seseorang. Betapa tidak, sembilan bulan sudah ia mengandung sang buah hati dan menanggung segala risikonya.

Belum selesai sampai di situ, sejak sang bayi dilahirkan, ibu pun merawat dan membesarkannya hingga bayi tersebut tumbuh menjadi anak yang berbakti kepada orang tuanya. Dalam hati sang ibu berharap agar kelak anaknya itu akan menjadi orang yang berhasil.

Sang anak pun tumbuh dewasa dengan segala kemampuannya. Sejatinya, apapun yang dimiliki anak tersebut adalah hasil doa dan ikhtiar sang ibu. Baik melalui didikannya, maupun doa-doa yang dilantunkan pada seprtiga malamnya.

Jiwa dan raga digadaikan oleh seorang ibu untuk anak tercintanya. Tak memandang lagi dunia, yang terpenting adalah kebahagiaan sang anak agar sama seperti anak-anak di luar sana yang tersenyum bahagia.

Impian ibu tidak banyak. Cukup melihat anaknya bahagia dan berkumpul bersama orang-orang baik. Setidaknya, sang ibu tidak harus terus-terusan menjaga dan mengawasi anaknya setiap saat. Sebab, berapapun usia seorang anak, ia akan selalu dianggap sebagai anak kecil oleh ibunya.

Sahabat, kami mengajak sahabat semua untuk memberikan hadiah paling istimewa kepada ibu tercinta. Bukan harta, bukan juga jalan-jalan keliling dunia. Namun kekalnya pahala. Memuliakan ibu juga salah satu anjuran Rasulullah.

“Seseorang datang kepada Rasulullah Saw dan berkata, Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali? Nabi Saw menjawab, ‘Ibumu!’. Orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi? Nabi Saw menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi Saw menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi? Nabi Saw  menjawab, ‘Kemudian ayahmu.’ (HR. Bukhari dan Muslim)

Melalui wakaf, sahabat bisa mendonasikannya atas nama ibu. InsyaAllah, pahala wakaf akan mengalir kepada orang yang ibu baik di dunia maupun akhirat. Bahkan, jika orang tua, termasuk ibu telah wafat, dapat pula meniatkan wakaf untuk mereka yang sudah mendahului.

Sa'ad bin Ubadah adalah salah satu sahabat Rasulullah SAW. Saat ibunya meninggal dunia dan ia tidak berada di tempat, lalu ia datang kepada Rasulullah SAW dan bertanya: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya ibuku telah meninggal sedang saya tidak ada di tempat, apakah jika saya bersedekah untuknya bermanfaat baginya?" Rasulullah SAW menjawab: “Ya”. Sa'ad berkata: “Saksikanlah bahwa kebunku yang banyak buahnya aku sedekahkan untuknya.” (HR Bukhari)

Yuk wakaf untuk ibu? Klik di sini untuk berwakaf.