WTN 2022 Sebagai Hadiah Terbaik untuk Almarhum Ayah
Salah satu pilihan hidup yang tidak mudah diambil adalah memutuskan untuk jauh dari rumah dan menetap demi menuntut ilmu. Wafarohah, sejak kecil menginginkan untuk menjadi penghafal Qur’an. Semangat tersebut tak lepas dari semangat dan motivasi yang diberikan oleh kedua orang tuanya.
Salah satu pilihan hidup yang tidak mudah diambil adalah memutuskan untuk jauh dari rumah dan menetap demi menuntut ilmu. Wafarohah, sejak kecil menginginkan untuk menjadi penghafal Qur’an. Semangat tersebut tak lepas dari semangat dan motivasi yang diberikan oleh kedua orang tuanya.
Anak ketiga dari pasangan Mudafi dan Subaedah ini, memulai hafalan Al-Qur'annya sejak tinggal di rumah. Kemudian ia melanjutkan pendidikan di Pondok Pesantren Annur 2 Al Murtadlo Malang.
Sejak ayahnya meninggal pada 2017 lalu, semangat menghafalnya semakin kuat. Wafa, sapaannya, pun bercita-cita menjadi seorang pengajar atau ustadzah. Kelak ia juga ingin memiliki banyak Rumah Tahfidz dan pondok binaannya sendiri.
“Rencana ke depan setelah ini, InsyaAllah saya ingin menularkan semangat menghafal untuk lingkungan sekitar dulu sebelum nantinya ingin membuat rumah tahfidz atau pondok pesantren,” ungkapnya.
Gadis manis kelahiran Bangkalan ini memberikan beberapa tips ketika mulai ada rasa malas untuk murojaah atau menghafal. Salah satu yang menurutnya paling ampun menghadapi malas ketika menghafal adalah dengan perbanyak murojaah didampingin dengan makanan atau camilan kesukaannya. Cara lainnya tentu dengan mengembalikan niat meghafal yang hanya untuk Allah dan mengingat kembali wajah kedua orang tua.
Alhamdulillah, tiga tahun perjuangannya menghafal Al-Qur'an di Rumah Tahfidz Daarul Qur’an Putri Surabaya memberikan hasil terbaik. Pada 2022 ini menjadi tahun kebanggaan untuk Wafa.
Sebab, pada awal Juli lalu ia berhasil menjadi wisudawati dalam acar Wisuda Tahfizh Nasional (WTN) 2022. Menurutnya hasil ini menjadi kado terbaik yang bisa diberikan kepada orang tuanya, terlebih untuk almarhum ayah tercinta.
“Alhamdulillaah, akhirnya saya bisa lulus WTN tahun ini karena ujiannya juga lebih ketat dari tahun lalu dan bisa buat baba bangga insya allah,” imbuhnya.
Oleh: Septy, PPPA Daarul Qur’an Surabaya